Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Periksa Hewan Kurban saat Masuk Kotim

Sapi Kurban
DIDATA: Penjualan hewan kurban di Jalan HM Arsyad Sampit. Ternak yang masuk Kotim akan dicek dan didata DPKP Kotim. (DOK. YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah melakukan pendataan dan pengecekan terhadap sapi maupun kambing yang datang dari luar Sampit.

”Kami lakukan pendataan dan mengecek terhadap sapi dan kambing yang datang dari luar, untuk persiapan kami melakukan pemeriksaan sebelum dipotong atau antemortem. Nanti dilanjutkan dengan posmortem setelah dipotong,” kata Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian setempat Endrayatno.

Bacaan Lainnya
Gowes

Menurutnya, pendataan yang dilakukan tersebut tidak hanya jumlahnya saja. Namun juga mendeteksi apabila ada penyakit yang diderita oleh hewan tersebut.

”Yang utamanya jumlah, tapi kita melihat apabila ada penyakit tertentu, kita bisa langsung melakukan investigasi. Jadi, nanti kita bisa langsung melakukan pengobatan kalau misalnya ada kita temukan sapi atau kambing yang sakit, apakah bisa kita tangani langsung di lapangan,” tuturnya.

Menurutnya, sapi atau kambing yang baru datang umumnya mengalami kelelahan. Apabila diperlukan, pihaknya akan memberikan vitamin kepada hewan tersebut.

Baca Juga :  Limbah Sawit Perlu Diawasi Berkala

”Sapi atau kambing yang baru datang memang kelelahan, kalau memang diperlukan kami bisa memberikan  vitamin atau tata cara lain yang bisa membuat sapi itu menjadi lebih nyaman dan lebih sehat,” katanya.

Jumlah sapi yang didatangkan dari luar Sampit sebanyak 2.000 ekor lebih. Kemungkinan akan datang lagi sapi dari luar Sampit, namun dengan jumlah yang tidak begitu banyak.

”Sekarang ini posisi sudah lebih dari 2.000 ekor sapi. Kemungkinan ada lagi datang, tapi mungkin sudah tidak terlalu banyak lagi,” ucapnya.

Sementara itu, untuk kambing posisinya saat ini yang sudah terdata oleh pihaknya sebanyak 660 ekor kambing yang sudah masuk ke Kotim

Lebih lanjut, kata dia, perjalanan menggunakan jalur laut cukup berpengaruh terhadap hewan tersebut. Apalagi jika keadaan laut sedang gelombang besar .

”Kalau misalnya gelombang yang besar itu memang berpengaruh terhadap ternaknya, biasanya lebih cepat lelah atau memang tingkat stresnya lebih tinggi. Kalau memang hewan ternak itu kelihatan lelah atau stress, bisa kami tangani dengan pengobatan atau dengan tindakan tertentu yang tanpa pengobatan, misalnya menyiapkan pakan yang bagus, pakan rumput yang bagus itu juga akan membuat tingkat stressnya bisa lebih ditekan,” tutupnya. (yn/ign)



Pos terkait