Lebih lanjut Dedy mengungkapkan, jalur alternatif kedua dari Kelurahan Mentaya Seberang menuju Desa Terantang Hilir sebenarnya tak semua mulus. Jalannya masih berupa tanah laterit dan rusak di beberapa titik.
“Sebenarnya kalau lewat Mentaya Seberang masih ada beberapa titik jalan yang rusak dan beberapa jembatan yang juga rusak. Beberapa kali sudah dilakukan perbaikan secara swadaya. Saya berharap jembatan yang rusak juga dapat diperbaiki. Untuk jembatan yang dilewati dari arah Cempaga menuju Desa Terantang Hilir sudah dicor beton, jadi aman dilalui. Yang dikhawatirkan, jembatan dari Mentaya Seberang menuju lokasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim Zulhaidir menyatakan dukungannya menyukseskan Festival Lomba Balap Perahu Ces yang digagas Radar Sampit.
”Kami siap mendukung. Dari kami rencananya akan menyiapkan 10-12 tenda untuk pedagang UMKM memasarkan produknya. Festival Lomba Balap Perahu Ces ini diharapkan bisa membangkitkan perekonomian masyarakat, terutama pedagang. Ini kesempatan yang baik bagi masyarakat setempat memanfaatkan peluang berjualan aneka jajanan ringan untuk pengunjung,” kata Zulhadir.
Festival Balap Perahu Ces 2022 akan digelar 19-20 Februari 2022. Peserta tidak hanya dari Kotim, tapi juga kabupaten tetangga di Kalteng hingga perwakilan provinsi lain di Kalimantan.
Panitia menargetkan 150 peserta yang akan dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas 1.1 dan kelas 2.1. Agenda ini menjadi agenda wisata off event Pemkab Kotim yang akan diajukan ke tingkat provinsi hingga Kemenparkraf Republik Indonesia. (hgn/ign)
