SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rudianur mendesak agar pemerintah setempat mengambil tindakan tegas atas kejadian tumpahnya Crude Palm Oli (CPO) ke Sungai Mentaya, perairan sekitar Pelabuhan Bagendang.
Dirinya menilai, daerah ini sangat dirugikan dengan pencemaran yang terjadi akibat kelalaian dari pihak angkutan CPO tersebut. Dirinya pun mengancam akan bertindak dan melaporkan langsung kepada Kementrian Perhubungan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta kepada pihak yang terkait.
”Kami minta ini harus ditindak tegas karena sudah jelas ada unsur kelalaian, sehingga menyebabkan sungai Mentaya dicemari dengan tumpahan CPO tersebut. Dan kami juga akan mengambil tindakan jika di level daerah ini tidak ada tindakan. Ini sudah menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekosistem,” ujar Rudianur, kemarin.
Politikus Golkar ini mengaku pesimistis atas adanya penindakan di level daerah ini. Apalagi menurutnya, di belakang pengusaha ini tentunya kerap menggunakan berbagai cara untuk menghilangkan pelanggaran tersebut.
”Kita bukan anti investasi, tetapi yang kita soroti ini pelanggaran karena kelalaian. Apapun dalihnya itu sudah melanggar, jadi jangan hanya masyarakat biasa bisa ditindak,”tegas Rudianur.
Dirinya juga menyatakan, sebagai warga sekitar pelabuhan sangat dirugikan dengan kelalaian itu. Ia menilai, kejadian itu membuktikan faktor kesalahan dari angkutan mengakibatkan kejadian tersebut.
”Saya juga menekankan agar DLH Kotim bersikap profesional untuk hal semacam ini, supaya tidak terulang lagi ke depan,” tegasnya.
Rudianur mengaku merupakan orang pertama kalinya yang saat kejadian itu langsung ke lokasi. Dia melihat gumpalan minyak kelapa sawit itu di permukaan sungai. Khususnya di perairan wilayah Bagendang itu. Saat itu dia tidak menemukan sumber kebocoran dari CPO itu. Namun berselang beberapa saat kemudian, ternyata kebocoran CPO itu diketahui berasal dari tongkang pengangkut yang bersandar di wilayah pelabuhan itu. Menurutnya tidak diketahui persis tongkang CPO milik perusahaan mana.