Keberadaan rumah sakit swasta juga akan menciptakan persaingan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. “Kalau ada kompetitor, harapannya bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Halikinnor belum mengetahui dengan pasti apa penyebab para investor belum juga berinvestasi membangunkan rumah sakit di Kotim. Dirinya menduga lahan untuk pembangunan rumah sakit yang kurang representatif menjadi alasan penundaan tersebut.
“Mereka belum mendapatkan tanah yang representatif. Ada lahan di lingkar selatan tapi mereka belum mau karena jalan belum mulus, mereka masih ragu kapan jalan itu mulus, sehingga masih menunda. Kita doakan ke depan mudah-mudahan ada rumah sakit swasta apapun itu semoga bisa segera berdiri di Kotim,” ujarnya. (ang/yit)