SAMPIT, radarsampit.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyelenggarakan pelatihan daur ulang minyak jelantah di Sampit, Rabu (25/9/2024).
Pelatihan mengusung tema “Pemanfaatan Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Bahan Berbasis Ekonomi”.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam mengolah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Ketua Panitia Yanti Rafiq Riswandi menjelaskan, diharapkan peserta dapat membuat sabun dari minyak jelantah dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan.
“Dengan pengetahuan ini, peserta dapat memanfaatkan minyak jelantah yang selama ini terbuang menjadi produk yang bernilai ekonomi,” ujar Yanti.
Ketua DWP Kotim Anik Sukarelawati Sanggul menekankan pentingnya pengelolaan minyak jelantah yang tepat. Minyak yang sudah digunakan berulang-ulang dan tidak layak dipergunakan, telah menjadi minyak jelantah.
“Minyak jelantah ini tidak baik apabila langsung dibuang ke alam. Hal ini dapat merusak ekosistem, karena massa jenis minyak tidak sama dengan air. Pembuangan limbah minyak jelantah secara sembarangan dapat mengakibatkan pencemaran tanah maupun air. Pencemaran tanah terjadi karena menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras sehingga akan mengganggu ekosistem yang ada,” terangnya.
Demikian pula jika dikonsumsi, akan menimbulkan dampak penyakit. Minyak jelantah tak hanya meningkatkan risiko obesitas, kanker, dan infeksi bakteri, tetapi juga penyakit degeneratif seperti Parkinson atau Alzheimer.
Ini karena kandungan senyawa organik aldehid yang bisa berubah menjadi senyawa karsinogen, zat pemicu kanker pada tubuh manusia.
Anik menambahkan bahwa saat ini sudah ada inovasi dalam mengolah minyak jelantah menjadi sabun batang, sabun cair, dan lilin.
Pemanfaatan minyak jelantah untuk melindungi alam. Pengelolaan minyak jelantah juga tidak perlu biaya tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.