PANGKALAN BUN – Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Ko tawaringin Barat menggandeng psikolog untuk penanganan trauma enam orang anak yang menjadi korban kekerasan seksual.
Kepala UPTD PPA, Idna mengatakan bahwa pihaknya adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah yang dibentuk oleh pemerintah daerah dalam memberikan layanan bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan, diskriminasi, perlindungan khusus, dan masalah lainnya.
“Dengan kasus kekerasan seksual yang dialami enam orang anak ini sudah kita dampingi sejak mencuat ke publik,” kata Idna, Sabtu (26/2).
Selanjutnya untuk penanganan kasus itu, pihaknya juga mendampingi para korban saat pengisian BAP dari awal sampai tuntas. Termasuk pengawalan kasus hukum yang tengah berjalan hingga pelakunya mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan.
Menurutnya enam orang anak yang menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan tetangganya butuh perhatian publik. “Kami tidak bisa membiarkan para korban, karena mereka tentu mangalami trauma yang berbeda-beda. Termasuk kami juga menggandeng psikolog,” terangnya.
Dengan begitu, dalam masa pemulihan trauma ini peran psikolog akan sangat membantu para korban. Sehingga secara perlahan nanti bisa kembali menjalankan aktivitas keseharian seperti semula.
“Karena kita tahu, sebagian para korban ini jadi pemalu dan mengurung diri. Ini yang kita coba agar para korban tidak berlarut dalam kesedihan,” pungkasnya. (rin/sla)