MCK tersebut nantinya akan digunakan bersama oleh beberapa keluarga. Mereka gunakan untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi rendah. “Kami masyarakat sudah kesal dan berbagai upaya agar yang bersangkutan ada itikad baik, tetapi hingga saat ini tidak dilakukannya, kami harapkan agar hal ini ditindaklanjuti,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa mantan Kades AN diduga juga kerap bertindak anarkis ketika pihak aparatur desa mempertanyakan aset-aset milik desa dan meminta pertanggungjawaban kegiatan fisik lainnya yang tidak rampung. (tyo/sla)