GOW Kotim Gelar, Ini Rencana Programnya

gow kotim
RAKER: GOW Kotim gelar rapat kerja tahun 2022, Selasa (23/8). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat kerja (raker) dengan tema “Peran Organisasi Wanita dalam Kontribusi Terhadap Pembangunan Kotim”  di Gedung Wanita, Sampit, Selasa (23/8).

Wakil Ketua GOW Kotim Siti Hadijah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program di tahun 2022, yaitu pelaksanaan program rapat kerja dan public speaking.

Bacaan Lainnya
Gowes

“Rapat kerja ini adalah untuk mengevaluasi program kerja satu tahun yang telah lalu dan untuk menyusun program tahun yang akan datang, serta bagaimana kontribusi kami untuk kabupaten ini,” sebutnya.

Ada 34 organisasi yang tergabung dalam GOW Kotim, baik organisasi dari satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) maupun organisasi masyarakat yang ada di Kotim, dengan jumlah anggota kurang lebih sebanyak 100 orang termasuk pengurus.

Hadijah menambahkan, raker tersebut sebenarnya adalah agenda tahunan, namun selama dua tahun tidak dilaksanakan rapat kerja karena terkendala pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Penerangan di Kota Sampit Harus Maksimal

“Kami selalu berusaha membuat program kerja, setiap tahun itu di revisi untuk mengangkat isu-isu yang berkembang pada saat itu,” terangnya.

Dirinya berharap dengan adanya rapat kerja tersebut dapat menghasilkan program-program yang sepenuhnya mendukung pembangunan di wilayah ini. Dimana program kerja yang akan dibuat berdasarkan isu-isu saat ini. Baik isu-isu yang di Kotim maupun di Indonesia pada umumnya.

“Seperti isu tentang pendidikan, yang selama pasca Covid-19 dampaknya sangat luar biasa terhadap pendidikan. Maka kami berusaha pasca Covid-19 ini pendidikan di Kotim akan lebih bangkit lagi dan menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas dan menjadi generasi emas,” terangnya.

Program selanjutnya adalah program dari pembinaan mental, yang menurut pihaknya juga sangat terdampak sekali setelah 2 tahun pandemi Covid-19, dimana perlu adanya revalitasi mental.

“Selain itu juga tengang keorganisasian, dan tidak kalah penting juga bidang hukum dan perlindungan anak,” tandasnya. (soc/yn/yit)



Pos terkait