Guru di Pelosok Galau karena Tak Diprioritaskan

POTONG PANTAN
Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati disambut dengan acara potong pantan saat berkunjung ke Desa Tumbang Tawan.

“Kami memang memiliki banyak keterbatasan. Guru terbatas, sarana dan prasarana terbatas, jaringan komunikasi masih sangat sulit sehingga setiap bulan pegawai harus mengisi surat pernyataan aktif dari kepala sekolah, salah satu orang ke Sampit nyerahkan laporan karena di sini komunikasi sulit, tidak ada internet. Perjalanan ke Sampit yang membutuhkan waktu 5-8 jam. Uang habis untuk operasional saja,” ujarnya.

Dikatakannya pula, gaji guru TK pun masih jauh dari kata sejahtera. Guru TK dibayar Rp 700 ribu per bulan. Sarana dan prasaran masih belum memadai.

“Tolong perhatiannya pemerintah, kami memerlukan laptop dan printer guru. Masih banyak yang perlu jadi perhatian pemerintah, misalnya masalah honor posyandu dan PKK yang sama sekarang dananya belum bisa dicairkan,” ungkapnya.

Wakil Bupati Kotim Irawati langsung menanggapi apa yang disampaikan guru dan kades yang belum lama ini mengunjungi Desa Lunuk Bagantung. Pihaknya, akan melakukan evaluasi untuk menindaklanjuti persoalan yang menjadi kendala di Desa Lunuk Bagantung.

“Apa yang disampaikan dari kades dan guru akan jadi perhatian dan evaluasi untuk ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan instansi terkait. Atas nama Pemkab Kotim, saya memohon maaf karena hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan,” tandasnya. (hgn/yit)

Baca Juga :  BRI Sampit Serahkan Bantuan Pembangunan Aula TK Kartika Kodim 1015

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *