KUALA PEMBUANG, radarsampit.com – Dalam rangka antisipasi dini dan persiapan darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Seruyan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan mengumumkan penetapan status siaga darurat dengan jangka waktu lumayan lama, Kamis (18/7/2024).
Penetapan status tersebut disepekati bersama dengan seluruh lintas instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan di salah satu rumah makan di Kota Kuala Pembuang.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Bahrun Abbas mengatakan, bedasarkan informasi data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Seruyan ada ditemukan potensi merah.
Yang artinya adanya potensi kebakaran hutan dan lahan yang memang harus diantisipasi sejak dini.
“Di peta kita sudah ada tanda merah, yang mana ini artinya mudah terbakar. Jadi rapat koordinasi ini membahas kesiapan dan segala regulasi untuk antisipatif penanganan Karhutla di Seruyan,” kata Bahrun Abbas.
Selanjutnya, Kepala Pelaksana BPBD Seruyan, Agung Sulistyono menjabarkan ada beberapa titik daerah yang rawan akan terjadinya Karhutla.
Diantaranya, Kecamatan Seruyan Hilir, Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), dan Kecamatan Danau Sembuluh. Karena menurutnya masih banyak terdapat lahan-lahan kosong dan kultur tanah yang memang mudah terbakar.
“Hotspot sejauh ini sudah ada di Tanjung Paring dan Tanjung Rangas sudah adanya kejadian kebakaran di sana,” ungkap Agung kepada awak media.
Agung menyampaikan, penetapan status siaga Karhutla selama 120 hari sampai masuk musim hujan, agar tidak terjadi pengulangan penetapan status kedepannya.
“Kalo nantinya sudah masuk musim hujan, status ini langsung kita hentikan,” ujarnya.
Kendati demikian, terkait sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana Karhutla di Seruyan sudah dinyatakan kesiapannya hingga pelosok-pelosok daerah sudah adanya Masyarakat Peduli Api (MPA) yang akan dilatih secara bertahap kedepan.
“Kami berharap karena sudah memasuki awal musim kemarau, masyarakat jangan membakar hutan dan lahan karena potensi terjadinya Karhutla dan mengakibatkan perambatan hingga wilayah lainnya,” imbau Agung. (rdw/fm)