Harga Daging Babi Ikut Memicu Inflasi

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalteng
Salah satu Peternak sekaligus Pedagang Daging Babi di Pasar Kahayan Isma, memperlihatkan daging babi yang ia jual, dan harganya kini mencapai Rp 120 ribu per kilogram.(dodi/radarpalangka)

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Eko Marsoro, menyampaikan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi selain daging babi pada Juni 2022,  antara lain cabai rawit, angkutan udara, daging babi, tomat, telur ayam ras, bawang merah, kue kering berminyak, semangka, daging ayam ras, dan sop.

Lalu,Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Juni 2022 antara lain ikan patin, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, minyak goreng, ikan gabus, ikan nila, ikan lele, bawang putih, ikan asin telang, minuman ringan dan sawi hijau.

“Kenaikan harga daging babi hampir 2 kali lipat, karena pemenuhan dari lokal kurang, akhirnya didatangkan dari Kalsel dan Kalbar, sehingga harga naik lantaran transportasi,” terangnya.

Eko menambahkan, sesuai dengan hasil pendataan BPS,  pemenuhan daging babi bulan Juni lebih banyak dari luar Kalteng. Namun, kenaikan harga-harga komoditas lain tidak disebabkan karena kenaikan harga babi, tetapi disebabkan oleh kekurangan stok khususnya pada cabai, tomat, dan hasil pertanian lainnya. Sementara kenaikan harga angkutan udara,  disebabkan kenaikan harga avtur.

Baca Juga :  Jukir di Palangka Raya Dalam Pengawasan

“BPS hanya mengumpulkan data harga daging babi saja, tidak mengumpulkan data jumlah konsumsi daging babi,” tandasnya. (daq/gus)

 

 



Pos terkait