Harga Hewan Kurban di Sampit Naik Berkali Lipat

sapi
HARGA NAIK: Pedagang hewan kurban mendatangkan sapi asal Madura yang siap jual di Jalan Tjilik Riwut, Rabu (31/5). (Heny/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Sebulan menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah yang jatuh pada 29 Juni 2023, ratusan hewan kurban dari Jawa mulai didatangkan ke Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Harga sapi dijual di kisaran Rp19-30 juta per ekor, tergantung bobotnya.

Syamsul Bahri, pedagang sapi di Jalan Tjilik Riwut mengatakan, sapi yang dipesannya dari Madura sebanyak 100 ekor. Untuk harga Rp19 juta bobotnya 75-80 kg dan Rp30 juta bisa menghasilkan 140-150 kg daging bersih. Harga sapi mengalami kenaikan sekitar Rp1,5-2 juta dari tahun sebelumnya. Untuk harga kambing naik Rp2,5-3,5 juta per ekor. Kambing tahun ini dijual di kisaran Rp4-6 juta, tergantung bobot mulai dari 9-12 kg.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Harga sapi tahun-tahun sebelumnya masih bisa dijual Rp17-18 jutaan per ekor. Tahun ini harga terendah dijual di kisaran paling murah Rp18,5 juta-Rp30 juta. Bukan sapi dan kambingnya yang naik, tapi ongkos pengiriman kapalnya yang naik,” ujar Syamsul Bahri saat dijumpai Radar Sampit di tempat penampungan sapi di Jalan Tjilik Riwut, Rabu (31/5).

Baca Juga :  WADUH!!! Inflasi Sampit Tertinggi se-Indonesia

Syamsul mengatakan, pengiriman sapi tahun sebelumnya yang biasanya Rp600 ribu per ekor, tahun ini naik menjadi Rp1,7 juta dan untuk kambing yang biasanya ongkos pengiriman Rp100 ribu per ekor naik menjadi Rp600 ribu per ekor.

”Saya menerima harga bersih dari peternak sapi Madura sudah dikisaran Rp17 juta, Rp18,5 juta sampai Rp 20 juta. Kenaikan harga sapi dan kambing kurban ini tidak hanya karena ongkos kirimnya yang naik, tetapi ada kesepakatan dari peternak dan pemilik kapal. Dulu kalau ada sapi mati saat pengiriman diperjalanan, risikonya ditanggung pemilik, tahun ini ditanggung berdua,” ujarnya.

Syamsul memprediksi minat pembeli tahun ini meningkat, sehingga ia berani menargetkan mendatangkan 350 ekor sapi dan 250 ekor kambing.”Sudah tiga tahun tidak jualan sapi. Dua tahunnya karena pandemi Covid-19. Tahun 2022 sudah bayar uang muka Rp400 juta. Rencananya datang bertahap, 20 hari menjelang Lebaran didatangkan lagi 150 ekor dan 100 ekor kambing, setelah dikabari dari penyuplai semua sapi asal Madura tidak bisa dikirim keluar daerah karena beredar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga batal jualan sapi,” ujarnya.



Pos terkait