Hujan Turun Setiap Hari, Debit Sungai Arut Makin Tinggi

Kampung Bantaran Kali Terancam Tenggelam Lagi

banjir pangkalan bun
MAIN AIR: Anak-anak berenang di tengah banjir yang melanda Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Sabtu (27/4) (Tyo/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Cuaca di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat  makin tak menentu. Siang hari sangat terik, namun sore atau malam hujan turun dengan lebat.

Akibatnya debit air Sungai Arut semakin meninggi dan luapannya sudah ada yang masuk ke rumah warga bantaran.

Bacaan Lainnya

Saat ini pemerintah kelurahan sedang berupaya melakukan pendataan terhadap rumah-rumah warga mereka yang terdampak luapan sungai Arut. Tercatat air sudah menggenangi warga di Kelurahan Baru, Kelurahan Raja, Raja Seberang, Mendawai dan Mendawai Seberang.

Sementara untuk desa di hilir Sungai Arut seperti Desa Terantang, Desa Kumpai Batu Bawah, dan Tanjung Putri yang berada di bantaran pertemuan 2 Sungai Besar Lamandau dan Sungai Arut juga sudah mulai terdampak luapan air.

Informasi yang dihimpun, jalan poros Desa Rungun yang menghubungkan dengan ibukota Kecamatan Kotawaringin Lama juga sudah mulai terendam air.

Baca Juga :  Kejurda Motoprix Katingan Makan Korban

Lurah Baru Ikhsan mengatakan, sejauh ini wilayah terdampak paling parah berada di RT 10, Gang Kerbau dan Dusun Tatas yang berada tidak jauh dari kawasan Bundaran Tudung Saji.

“Untuk Tatas ada 55 KK yang rumahnya terdampak banjir, tetapi belum ada yang masuk rumah, hanya halaman rumah dan teras yang tergenang,” ungkapnya, Sabtu (27/4/2024).

Ia menjelaskan untuk di Gang Kerbau saat ini warga menuju jalan raya menggunakan perahu, tetapi ada juga yang memilih untuk menerjang air banjir.

“Anak sekolah dari rumah menyingsingkan celananya menerjang banjir, ketinggian hingga lutut dewasa,” terangnya.

Lurah Raja Seberang, Yaumil Bahsin menyampaikan bahwa rumah terdampak banjir diwilayahnya baru terpantau di RT 05, dan RT 02, yang sudah masuk hingga ke dalam rumah dan teras samping rumah.

“Belum semua kita cek, tetapi melihat kondisi debit air semakin meninggi, tidak menutup kemungkinan rumah yang terdampak akan bertambah,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait