Ini Dia Surga Pemancing, Ikan Air Tawarnya Melimpah

memancing
POTENSI PERIKANAN: Hasil tangkapan nelayan menggunakan bubu di wilayah Desa Natai Kuini berupa ikan gabus dan lainnya cukup banyak. (FAUZIANUR/RADAR SAMPIT)

Desa Natai Kuini, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), merupakan desa terdekat dengan Kelurahan Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng). Desa itu cukup dikenal dengan potensi ikan air tawarnya yang melimpah.

FAUZIANNUR, Sukamara

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Akhir pekan tadi, penulis berkesempatan berkunjung ke Desa Natai Kuini. Untuk mencapainya harus menyeberang Sungai Jelai, pembatas wilayah Kalteng dan Kalbar.

Untuk menyeberang dari pelabuhan sebelum masuk permukiman di Ibu Kota Jelai, tarisnya Rp 20 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 150 ribu roda empat.

Permukiman penduduk desa berada di bantaran Sungai Jelai. Dari desa itu juga bisa tembus ke wilayah lainnya di Kalbar, seperti Air Hitam, Kendawangan, Manis Mata, maupun Ketapang. Namun, akses jalan masih berupa tanah dan sebagian agregat dengan kondisi rusak.

Tak jauh dari permukiman desa, terdapat perusahaan perkebunan kelapa sawit. Di area itulah banyak nelayan mencari hasil tangkapan ikan air tawar. Adanya sungai dan banyaknya kerukan parit perusahaan, menjadi habitat ikan, seperti gabus, toman, mihau, papuyu, sepat, dan lainnya.

Baca Juga :  Uang Mahar Dibawa Kabur, Pria Lamandau Gagal Menikah

Geografis yang rendah membuat perkebunan sawit kerap terendam air saat curah hujan tinggi. Hal itu membuat ikan leluasa berkembang biak.

”Jika banjir sampai kebun, kemudian surut, banyak ikannya. Jika dihitung-hitung, beratnya bisa mencapai ton,” tutur warga setempat.

Potensi itulah yang menjadi sumber penghasilan nelayan air tawar. Jumlah tangkapan mereka cukup banyak. Pak Acun, misalnya, bisa mencapai ratusan kilogram sekali panen dari alat tangkap berupa bubu yang dipasangnya. Ikan hasil tangkapannya dibawa ke Jelai dan dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram.

Namun, sebagian nelayan juga ada yang menjual langsung ke pengepul di lokasi yang tak jauh dari mes karyawan perusahaan. Harga jual ikan gabus ke pengepul Rp 12 ribu per kilogram. Oleh pengepul, ikan itu dikeringkan dan dijual kembali sampai Jakarta.

Tidak hanya nelayan, karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit ketika musim ikan juga ikut mencari tambahan dengan memancing dan menjual hasilnya kepada pengepul. Dalam sehari, tangkapan ikan bisa mendapatkan puluhan kilogram.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *