Usai melepas keberangkatan kapal, Kepala PT Pelni Cabang Sampit Edwin Kurniansyah yang sibuk mengurusi penumpang mulai menunjukkan raut wajah lega. Pasalnya, penumpangnya dapat terangkut meski sempat mengalami permasalahan yang tidak ia inginkan.
”Siang ini kami memberangkatkan 1.445 penumpang sesuai jadwal keberangkatan jam 13.00 WIB menggunakan KM Leuser tujuan Sampit-Semarang. Selama arus mudik Lebaran, kami menyediakan empat call dan masih ada satu kali keberangkatan lagi tanggal 20 April pukul 14.00 WIB menggunakan KM Kelimutu tujuan Sampit-Semarang,” kata Edwin.
Menyikapi kejadian tersebut, Edwin meminta agar calon penumpang atau pelanggan PT Pelni untuk tidak memesan tiket melalui jasa calo. ”Sebisa mungkin memesan tiket kapal melewati lima travel agen resmi kami atau datang langsung ke loket kantor PT Pelni Jalan A Yani Sampit,” kata Edwin.
Menurutnya, pemesanan tiket sekarang jauh lebih mudah, karena dapat dilakukan melalui aplikasi Pelni Mobile atau melalui website resmi PT Pelni. ”Kami sudah memberikan banyak kemudahan bagi calon penumpang yang ingin memesan tiket kapal. Bisa lewat aplikasi, website, dan datang langsung ke loket,” ujarnya.
Pemesanan tiket juga diproses dengan cepat, tak sampai 15 menit. Namun, dalam semua melalui sistem online. ”Pemesanan tersistem dan untuk menghindari terjadinya kecurangan atau penjualan harga tiket tak sesuai tarif, kami sudah mewajibkan semua penumpang memesan tiket dengan melakukan pembayaran melalui kartu debit atau kartu ATM dengan bukti transfer jelas,” ujarnya.
Pihaknya juga mengenakan harga tarif tiket penumpang sebesar Rp191.500 rute Sampit-Semarang dan Rp191.500 rute Sampit-Surabaya. ”Harga tiket dari tahun lalu dan sampai arus mudik Lebaran ini tetap sama, tidak ada kenaikan. Jadi, saya tidak tahu pemesanan tiket lewat calo berapa, yang pasti harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga tiket resmi yang kami jual,” ujarnya.
Pihaknya terlihat kerepotan menyikapi persoalan calon penumpang yang memesan tiket lewat agen tak resmi dan calo. ”Kami mendapati calon penumpang yang menjadi korban membeli lewat jalur calo. Bukan hanya mereka yang dirugikan, kami juga dirugikan waktu dan tenaga dalam proses penyelesaian masalahnya,” ujarnya.