Jebakan Setan Calo Tiket, Puluhan Pemudik Sampit Nyaris Tak Terangkut Kapal

pantau mudik
PANTAU MUDIK: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama sejumlah pejabat lainnya memantau arus mudik di Pelabuhan Sampit, Selasa (18/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

Penelusuran Radar Sampit, di sekitar Pelabuhan Sampit, ada sekitar 15 calo berkeliaran menawarkan calon penumpang yang ingin mudik ke Jawa menggunakan kapal. Tak sedikit pula calon penumpang yang mencoba memesan tiket di waktu keberangkatan. Namun, petugas menolaknya, karena penumpang tak dapat berangkat tanpa memiliki tiket.

Permasalahan memantik emosi para petugas setelah pemudik berseteru dengan pihak agen dan pria yang diduga calo. Calon penumpang menuntut agar bisa diberangkatkan karena telah membayar tiket secara transfer. Namun, yang didapat malah pemudik itu tak mendapatkan tiket.

Bacaan Lainnya

Tugio, seorang pria yang mengaku sebagai rekanan agen CV Anugerah, membantu memegang data 42 calon penumpang yang ingin berangkat ke Semarang menggunakan KM Leuser, Selasa (18/4).

”Saya melayani pemesanan tiket door to door menjemput calon penumpang ke daerah perusahaan sawit sampai Pelabuhan Sampit. Awalnya sudah ada 17 penumpang yang tercetak tiketnya, sisanya belum. Dari agen CV Anugerah apakah tiket masih tersedia, katanya masih. Setelah itu saya turun menjemput penumpang tanggal 15 April. Sebanyak 42 penumpang saya tampung di rumah saya. Ternyata, dari 42 penumpang ini ada 20 penumpang yang tidak tercetak tiketnya,” ujar Tugio sembari mengatur napas setelah lelah berlari-lari mengurus data penumpang yang berangkat.

Baca Juga :  Korban Kebakaran di Sampit Terima Berbagai Bantuan Ini dari Dinsos

Tugio mengaku tak paham 20 penumpangnya belum mendapatkan tiket. ”Saya sudah percayakan ke agen, karena posisi saya saat itu di lapangan jemput calon penumpang. Akhirnya saya bersyukur calon penumpang yang saya bawa tetap bisa diangkut dibantu PT Pelni,” ucapnya sambil mengusap keringat dan mata yang terlihat berkaca-kaca menghadapi kejadian yang di luar perkiraannya.

Tugio menawarkan tiket kapal sebesar Rp1,1 juta. Sudah termasuk penjemputan calon penumpang. Harga itu berkali lipat lebih mahal dibandingkan tarif standar Pelni yang hanya sebesar Rp206.500 untuk tujuan Sampit-Semarang dan Rp191.500 tujuan Sampit-Surabaya.

”Saya dulu sudah punya CV dan jadi agen resmi. Tapi, karena anak buah perlahan berhenti satu per satu, jadi tak lanjut lagi. Pekerjaan layanan jasa penyedia tiket sudah saya lakukan sejak tahun 2003. Saya mengakui belum mengurus menjadi agen resmi. Setelah kejadian ini, saya berpikir segera mengurus persyaratan agar bisa menjadi agen resmi PT Pelni,” sesalnya.



Pos terkait