SAMPIT – Seluruh kader penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta turut membantu menekan kasus stunting.
“Peran PKK sangat penting dalam memberikan pembinaan menjalankan 10 program yang sudah mencakup semua aspek. Kalau 10 program ini dilaksanakan, Insya Allah desa akan lebih maju lagi,” kata Bupati Kotim Halikinnor, usai pelantikan pengurus PKK sembilan kecamatan, Senin (18/10) kemarin.
Dirinya pun meminta agar 10 program itu dimaksimalkan. Seperti program yang membidangi terkait ekonomi produktif dan yang membidangi gizi masyarakat desa. Salah satunya terkait keterlibatan PKK dalam menekan angka kasus stunting di Kotim.
“Semua program ini masuk prioritas. Seperti program yang membidangi gizi, disitu ada peran PKK untuk membantu pemerintah menekan angka kasus stunting di Kotim,” katanya.
Halikin menegaskan, masalah stunting masih menjadi fokus penanganan pemerintah. Dari 185 desa/kelurahan terdapat 29 sasaran program stunting yang difokuskan untuk menekan angka kasus stunting pada anak.
“Asalnya ada 10 desa, saat ini di Kotim ada 29 sasaran program stunting. Tahun 2019 Kotim berhasil meraih penghargaan penanganan stunting terbaik dengan menurunkan angka kasus stunting yang tadinya 48 persen turun menjadi 27 persen,” paparnya.
Penurunan angka kasus stunting di Kotim diharapkannya dapat terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
“Harapannya setiap tahun terjadi penurunan. Di Kotim dibuktikan program penanganan stunting mengalami penurunan, artinya program itu dijalankan dengan baik. Tinggal dioptimalkan saja lagi. Kedepannya tidak ada lagi anak-anak yang mengalami stunting ataupun gizi buruk. Kita ingin anak-anak bisa menjadi generasi penerus yang bisa membangun Kotim lebih maju,” pungkas Halikinnor. (hgn/gus)