Di sisi lain, kontroversi di semifinal kemarin malah disikapi positif oleh sebagian publik dan media Inggris. Alasannya, mengingatkan akan memori semifinal Piala Dunia 1966. Kala itu, The Three Lions dianggap ”mengerjai” Portugal yang menjadi lawan di semifinal.
Yaitu, memindahkan venue dari Goodison Park di Liverpool ke Wembley Stadium di London. Hal itu mengakibatkan fisik pemain Portugal terkuras karena menghabiskan perjalanan darat selama 4–5 jam. Eusebio dkk pun tak sempat berlatih. A Selecao –julukan Portugal– yang sebelum semifinal paling perkasa selama turnamen (mencatat 100 persen kemenangan) akhirnya tak berdaya di depan Inggris dan takluk 1-2. Sama skornya dengan kemarin.
Menanggapi kontroversi atas hadiah penalti Inggris, Sterling menolak telah melakukan diving. ”Aku masuk ke kotak penalti dan dia (Joakim Maehle, Red) menjulurkan kaki kanannya sehingga menyentuh kakiku. Jadi, jelas-jelas itu penalti,” beber pemain Manchester City tersebut kepada ITV. (ren/c19/dns/jpg)