Kegiatan Smansa (SMA Negeri 1 Sampit) Marching Day 2025 yang digelar 10-11 Mei 2025 di Gedung Voli Indoor menuai protes. Kesalahan teknis dalam pembacaan perolehan nilai membuat peserta yang awalnya dinyatakan juara, kecewa karena belakangan disebut terjadi kesalahan membaca perolehan nilai.
RADO – HENY PUSNITA, Sampit | radarsampit.com
Gelombang protes terhadap dewan Juri lomba Marching Band Smansa digaungkan sejumlah pihak. Termasuk peserta lomba yang mengaku kecewa atas penilaian dewan juri yang dianggap kurang profesional pada penilaian lomba Konser Kreasi tingkat TK yang digelar di Indoor Stadion 29 November Sampit, Minggu (11/5/2025) lalu.
Dalam hasil perolehan nilai akhir yang diumumkan panitia, tiga tim dari sekolah Raudhatul Athfal Perwanida meraih juara I, Raudhatul Athfal Nurul Iman meraih juara II, dan Raudhatul Athfal Melati juara III.
Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman dan penyerahan trofi itu, panitia mendatangi perwakilan sekolah. Meminta piala dikembalikan karena terdapat kesalahan dalam penilaian.
Pada tabel penilaian, panitia salah menyebutkan hasil akhir dari aspek penilaian field com, drum major, dan costume. Perolehan hasil total nilai akhir yang seharusnya dibacakan adalah dari aspek penilaian musik, ensembel, dan artistry. Hal tersebut mempengaruhi urutan penerima juara.
Setelah revisi, juara 1 diraih TK Bhayangkari dengan perolehan nilai 83,95, juara 2 diraih RA Perwanida dengan nilai 83,28 dan juara 3 RA Nurul Iman dengan nilai 82,33. Adapun RA Melati tak masuk urutan, karena skor nilainya 78,15.
Hal itu membuat mental pemenang down, karena sudah menerima piala, lalu piala minta dikembalikan kembali.
”Anak-anak sudah senang bawa pulang piala, lalu tiba-tiba disuruh kembalikan. Ini bukan cuma soal trofi, ini soal harga diri dan perasaan anak-anak,” ujar Reno, Wali Murid dari RA Nurul Iman.
Menurutnya, panitia telah mencoreng semangat sportivitas dan tidak bertanggung jawab secara moral kepada peserta yang masih anak-anak.
Ia menyebut pihak sekolah maupun orang tua tidak akan keberatan jika hasil diumumkan secara benar dari awal. Namun, tindakan panitia yang terkesan tergesa dan berubah-ubah, membuat mereka merasa dirugikan secara emosional dan reputasi.