”Pendorong kenaikan harga beras, antara lain, kurangnya pasokan di beberapa wilayah, terutama akibat faktor cuaca dan rusaknya beberapa akses jalan dan hambatan distribusi komoditas pangan,” bebernya, Kamis (1/2/2024).
Dia memerinci, kenaikan beras terjadi di 28 provinsi. Sementara itu, di 10 provinsi lainnya, harga beras justru turun. Namun, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras.
Tingginya harga beras dipengaruhi suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan permintaan yang tinggi. Selain itu, lanjut Amalia, harga beras naik karena terjadi kenaikan harga di pasar global. Pemicunya adalah sejumlah negara mengambil kebijakan untuk menahan ekspor berasnya.
”Kalau di dalam negeri, panen beras yang relatif lebih rendah karena faktor cuaca dan dampak fenomena El Nino berkepanjangan,” imbuh Amalia. (dee/c7/fal)