SAMPIT – Pemerhati kebijakan publik di Kotim Riduan Kesuma mengatakan, kebijakan menaikkan tarif PDAM di tengah kondisi saat ini memang harus ditinjau ulang. Hal tersebut dinilai tak memperlihatkan empati pada kondisi perekonomian masyarakat yang masih sulit.
”Kondisi ekonomi masyarakat sedang tidak baik-baik saat ini,” ujarnya.
Menurut Riduan, menaikkan tarif yang dilakukan PDAM dengan dalih menyelamatkan perusahaan sebelum kolaps, bukanlah terobosan dan kinerja yang jitu.
”Sebenarnya bisa dengan membenahi manajemen produksi dan distribusinya, supaya los bisa ditekan serendah mungkin. Juga lakukan pembenahan kinerja, termasuk efisiensi penggunaan alat bantu produksi,” ujarnya.
Riduan menilai PDAM belum transparan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Akibatnya publik kurang menerima kebijakan penaikan tarif. ”Seharusnya mereka buka persoalan atau masalah apa yang menyebabkan jadi rugi itu. Tapi, di luar nilai investasi tambahan, karena investasi itu diperhitungkan penyusutannya jangka panjang,” tandasnya. (ang/ign)