Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPRPRKP Kotim Akhmad Fahmi Rizal mengatakan, mulai awal tahun lalu pihaknya sudah melakukan pemetaan survei titik rawan banjir. Ada 50 titik di Kota Sampit yang mencakup dua Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang yang rawan banjir.
Sebagai tindak lanjutnya, Dinas PUPRPRKP Kotim secara bertahap mulai menangani persoalan banjir di Sampit, seperti di Gang Fatul Jannah, Kurnia Hasan, Rindang Setia, Simpati, Pelita Barat, Jalan Karang Taruna.
”Ada beberapa titik yang sudah ditangani, walaupun memang tidak semua terkaver. Kalaupun ada usulan dari warga, selagi masih bisa ditangani langsung dengan cara kerja bakti dan bantuan alat berat, bisa ditangani segera. Tetapi, apabila itu memerlukan anggaran yang cukup besar, usulan itu ditampung dan akan ditangani secara bertahap,” kata Fahmi yang menjabat sebagai Ketua Tim Pengendalian Banjir di Kota Sampit.
Rencananya, Pemkab Kotim akan membuat saluran baru dari Jalan Cristopel Mihing menuju Gang Merpati kearah Gang Nurul Hikam, ke Gang Rafli hingga ke muara Sungai Mentaya sepanjang 550 meter.
”Kalau tidak ada halangan anggaran atau tidak ada kendala lahan masyarakat, tahun depan rencananya akan dibangun saluran drainase baru untuk mengatasi persoalan banjir,” ujarnya.
Melihat Sei Sungai Haji Asan yang mengalami pendangkalan, Fahmi rencananya akan menurunkan alat berat untuk membersihkan saluran agar lebih cepat dan efektif. ”Rencananya Jumat ini, tetapi alat berat sedang dipakai. Insya Allah Jumat depan kami akan turunkan alat berat agar pekerjaan lebih cepat dan efektif,” tandasnya. (***/ign)