Ketika Bencana selalu Menyapa Desa Hanjalipan

Bupati Kotim Rencanakan Bangun Fasilitas Umum Aman dari Banjir

banjir desa hanjalipan
LANGGANAN BANJIR: Rumah warga yang terendam di Desa Hanjalipan. (IST/RADAR SAMPIT)

Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi, tak pernah alpa dari bencana ketika curah hujan sedang tinggi-tingginya. Banjir selalu menyapa dengan durasi yang cukup lama. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menyiapkan sejumlah rencana untuk menyiasatinya.

HENY-radarsampit.com, Sampit

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Kunjungan akhir pekan lalu ke Desa Hanjalipan, membuka mata dan pikiran Bupati Kotim Halikinnor. Orang nomor satu di Kotim ini tak tega melihat masyarakat kerap berjibaku dengan bencana.

Halikinnor berencana membangun fasilitas umum di dataran tanah yang lebih tinggi dari bahaya banjir di desa itu. Rencana itu dipandang perlu, setelah dirinya meninjau langsung banjir yang merendam rumah warga dan fasilitas umun. Termasuk kantor desa selama sebulan lebih.

Desa Hanjalipan merupakan desa yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan maupun ketika air laut pasang. Sebagian besar warga bermukim di bantaran Sungai Mentaya.

Letaknya berada di antara pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Mentaya dan Sungai Tualan. Akibatnya, desa ini tak pernah luput dari banjir. Dataran yang rendah ditambah kiriman banjir dari arah hulu, air pasang, dan tingginya curah hujan, mengakibatkan banjir mencapai dua meter.

Baca Juga :  Aspirasi Pedagang Parenggean Bakal Mandek, Camat Tegaskan Izin Retail Modern Sesuai Prosedur

”Ke depan saya sudah meminta kepala desa agar menginventarisasi lahan di sini. Di dataran yang tinggi dan aman dari banjir untuk fasilitas umum. Saya ingin sekolah, puskesdes, rumah ibadah, dan kantor desa pindah ke seberang sini,” kata Halikinnor saat meninjau lokasi tenda pengungsian dan dapur umum yang didirikan di seberang perkampungan warga.

Halikinnor juga prihatin dengan anak sekolah. Terutama sekolah menengah pertama (SMP) yang harus menyebrangi sungai dan menempuh perjalanan jauh, karena belum tersedianya SMP di Hanjalipan.

”Saya ingin banjir ini tidak jadi hambatan bagi anak-anak bersekolah dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Ke depan, saya ingin bangun SMP supaya pelajar tidak perlu jauh belajar sampai ke Tehang,” katanya.

Selain itu, Halikinnor juga merencanakan membangun balai pertemuan. ”Melihat anggarannya nanti. Apabila memadai, saya juga ingin ada dibangun balai pertemuan. Saya minta pembangunan fasilitas umum, rumah ibadah, sekolah, kantor desa, disiapkan dua hektare,” ujarnya.



Pos terkait