Kades Hanjalipan Sapransyah mengatakan, tanah pemerintah desa sudah ada dan cukup untuk memenuhi permintaan Bupati Kotim. ”Lahan dua hektare ada milik pemerintah desa. Kami tentu sangat menyambut baik rencana Pak Bupati Kotim yang ingin merencanakan pemindahan fasilitas umum di seberang yang datarannya cukup tinggi dan aman dari banjir,” kata Sapransyah.
Sapransyah menuturkan, banjir sudah merendam sejak 5 September 2022. Dalam minggu keempat, banjir sempat surut selama beberapa hari. Namun kembali naik. Bahkan, dalam dua minggu terakhir ketinggian banjir mencapai 1,5 – 2 meter lebih.
”Ketinggian dua meter ini sudah hampir satu bulan. Ada empat RT dan RW di desa kami semua terendam banjir. Totalnya ada 461 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 1.742 jiwa. Sedangkan rumah yang terendam sebanyak 314 rumah. Termasuk masjid, SD, madrasah, pustu, puskesdes, kantor desa,” kata Sapransyah.
Banjir yang terus meninggi membuat sejumlah warga memutuskan mengungsi di tempat yang sudah disediakan BPBD dan Dinsos Kotim. Sebanyak 15 KK dengan 50 jiwa menempati tenda pengungsian yang disediakan.
”Sebanyak 15 KK lainnya mengungsi di rumah keluarga di kota dan sisanya membangun katil atau rumah panggung,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Rihel mengatakan, banjir di wilayah Kotim mulai dilaporkan surut. Desa yang terendam banjir berkurang menjadi 31 desa yang tersebar di 5 kecamatan dari sebelumnya 36 desa di 7 kecamatan.
Desa Hanjalipan menjadi salah satu wilayah terparah dengan ketinggian banjir di kisaran 1,5 -2 meter. Desa lainnya dilanda banjir dengan ketinggian 80 cm – 1,5 meter.
”Setelah komunikasi dengan kades, beberapa desa sudah ada yang surut di Kecamatan Telaga Antang dan Tualan Hulu. Ada satu desa di Biru Maju, Kecamatan Telawang yang sudah surut, sehingga tinggal tiga desa yang masih banjir. Total keseluruhan per 23 Oktober ada lima kecamatan dari total 31 desa yang masih terendam,” kata Rihel, Minggu (23/10).
Rihel menambahkan, dengan banjir yang belum surut, BPBD Kotim memutuskan memperpanjang status tanggap darurat banjir sampai 31 Oktober 2022.