Ketika Warga Pangkalan Banteng Tak Tahan Melihat Kerusakan Jalan di Wilayahnya

Tak Kunjung Diperbaiki, Mereka Nekat Tanam Pisang dan Sawit di Jalanan

jalan rusak banteng
PROTES: Warga menanam pisang dan sawit di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar, Jumat (28/7/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Warga Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat habis kesabarannya. Mereka akhirnya turun ke jalanan, menanam pisang dan sawit di titik kerusakan di wilayah itu yang belum selesai perbaikannya, Jumat (28/7).

SLAMET HARMOKO, Pangkalan Banteng | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Sejumlah pokok pisang dan sawit yang dilengkapi dengan ban bekas dipasang di tengah jalan. Tak hanya itu, mereka juga memasang spanduk bertuliskan sindiran dan juga permintaan agar kerusakan jalan nasional itu segera diperbaiki.

Selain itu mereka juga menyebarkan foto dan video aksi tanam pohon tersebut. Kini foto dan video telah viral di berbagai platform media sosial.

Surahman, salah seorang pengguna jalan mengungkapkan bahwa ia sempat kaget saat melihat warga beraktivitas di tengah jalan. “Saya kira demo, ternyata aksi tanam pisang dan sawit di tengah jalan,” katanya.

Baca Juga :  Dari Syukuran Hari Jadi Radar Sampit Ke-19 Tahun

Ia memaklumi aksi tersebut karena selama ini progres perbaikan jalan terbilang tidak ada kepastian.

“Apakah akan segera diaspal atau tidak, tapi kondisinya memang titik jalan yang satu jalur dengan lokasi itu justru telah diaspal. Jadi wajar kalau warga sekitar sini protes, saya yang hampir tiap hari lewat juga tersiksa dengan kondisi jalan, terutama soal debu yang menyesakkan dada dan jalan licin saat hujan,” terangnya.

Supri, salah seorang warga Karang Mulya mengatakan bahwa warga telah habis kesabarannya. Selain pengguna jalan, para pemilik usaha terutama kuliner jadi yang paling tersiksa.

“Yang dagang makanan jadi sering tidak laku, tak jarang mereka harus tutup karena debu jalanan masuk ke warungnya. Ini sudah berlangsung lebih dari  dua bulan, dan kerugian mereka cukup besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Pangkalan Banteng, Sigit Imam Mulia mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mampu lagi mencegah aksi warga. “Warga telah marah, saya sudah berusaha meredam agar mereka tidak beraksi (tanam pisang), namun apa daya mereka sudah merasa lelah menunggu,” katanya.

Baca Juga :  Polisi Buru Kakak Tersangka Aborsi di Palangkaraya

Pihaknya berharap segera ada respons dari pemerintah pusat sehingga aspirasi warga bisa segera ditindaklanjuti.



Pos terkait