Konsistensi PT Astra Agro Lestari dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

WEBINAR ASTRA AGRO
WEBINAR ASTRA: PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk bersama 17 anak perusahaannya yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serentak mengadakan webinar pendidikan yang diikuti oleh guru internal sebagai Insan Astra maupun guru yang berada di sekolah binaan perusahaan pada Sabtu (11/6/2022).

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk bersama 17 anak perusahaannya yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serentak mengadakan webinar pendidikan yang diikuti oleh guru internal sebagai Insan Astra maupun guru yang berada di sekolah binaan perusahaan pada Sabtu (11/6/2022).

Kegiatan yang sangat diminati oleh para pendidik ini bertema “Menciptakan Lingkungan Ramah Untuk Anak Dan Perempuan”.

Rangkaian webinar pendidikan ini adalah bentuk kepedulian grup usaha PT AAL terhadap perempuan dan anak-anak di lingkungan perusahaan dan desa ring 1 sekitar site perusahaan. PT GSIP – AMR adalag salah satu perusahaan penyelenggara di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Kegiatan webinar kali ini dibuka langsung pejabat Social Engagement Department Divisi Sustainability Head Office PT AAL Jakarta, Intan Nurcahayani yang merupakan penggerak kepedulian terhadap kaum perempuan dan anak. Total peserta webinar mencapai 200 orang yang terdiri dari Asisten CSR, Kepala Sekolah beserta Guru Internal (132 peserta) dan eksternal (68 peserta) yang berasal dari 17 anak perusahaan PT AAL.

Baca Juga :  Kecewa Pembatalan Penerbangan, Bersitegang di Bandara Iskandar

Antusiasme tinggi tampak terlihat terutama para Kepala Sekolah dan Guru binaan PT GSIP – AMR.

Narasumber acara tersebut adalah praktisi pendidikan nasional, yakni Muchammad Iqbal, S.Pd., M.Pd, dan Yunita Syarifatul Umami, S.Pd., M.Pd. Kedua pembicara itu sangat interaktif dengan para peserta seminar.

“Bentuk kekerasan pada perempuan dan anak bisa dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan eksploitasi anak atau perempuan. Upaya preventif terhadap kekerasan pada perempuan dan anak bisa dimulai dari rumah, sekolah serta lingkungan masyarakat,” ungkap Yunita.

Dalam sesi lain kegiatan training itu, para peserta dibekali dengan materi tentang Emotional Spiritual Quotion atau yang lebih dikenal dengan ESQ.

“Kecerdasan anak tidak melulu kepada kecerdasan intelektual atau IQ tetapi juga ada kecerdasan emosional dan spiritual yang juga perlu digali dan dikembangkan oleh tenaga pendidik agar peserta didik bisa menjadi manusia yang baik, berbudi luhur, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan baik,” sambung Iqbal menambahkan.



Pos terkait