Korban Kue Ipau Bertambah

Dua Ibu Hamil Juga Keracunan, Sejumlah Korban Dirawat di Rumah Sendiri

pedagang kue ipau
PENYELIDIKAN: Anggota Satreskrim Polres Kotim datang ke tempat penjual kue ipau di Jalan Usman Harun, Sampit.

“Kami juga mengambil sampel yang dibuat tanggal 28 sampai tanggal 29 dan itu sudah kami bawa ke Labkesda, hasilnya mungkin tiga hari sudah selesai,” sebutnya.

Dari hasil sementara, kue tersebut banyak mengandung bakteri escherichia coli atau e. coli, yang dapat menimbulkan diare dan sakit perut.

Bacaan Lainnya

“Hasil sementara memang banyak kuman e coli yang ada pada kue tersebut. Kami juga sudah melaporkan ke Balai POM Palangkaraya karena ini adalah kewenangan Balai POM sebenarnya yang menentukan apakah ini ada kumannya atau tidak,” ungkapnya.

Sementara itu, satu orang pasien yang meninggal dunia dikatakan bahwa belum sempat dirawat di rumah sakit. Dari Informasi yang diterima dinkes, pasien yang meninggal tersebut juga memiliki komplikasi penyakit lain.

“Mungkin karena terlalu banyak muntahnya, terlalu banyak diare sehingga kekurangan cairan dehidrasi, juga karena ada komplikasi penyakit lain. Pasien belum sempat dirawat, jadi meninggal di perjalanan perjalanan, belum sempat ditangani,” kata Umar.

Baca Juga :  Kronologis Lengkap Ditemukannya Satu Keluarga Tewas Misterius

Korban keracunan kue ipau ternyata tidak hanya di rumah sakit. Diperkirkan lebih dari 10 orang memilih dirawat di rumah sendiri. Dua diantaranya, tenaga pendidik di Kota Sampit.

“Ada dua ibu hamil. Satunya hamil 8 bulan juga mencicipi kue ipau, merasa tidak nyaman tapi tidak sampai kenapa-kenapa. Yang parah suaminya, sampai diinfus empat hari di rumah. Satu guru lain juga hamil, memakan kue itu, mules ringan tapi tidak sampai masuk rumah sakit,” kata Rita, seorang guru di Sampit.

Keluhan diare, muntah, dan pusing, juga dialami sejumlah warga Sampit yang memilih untuk tidak ke rumah sakit. “Saya ini korbannya juga, sudah empat hari ini perut melilit, menahan mules, bolak-balik WC, lemas awak rasanya. Diminumin obat diare, kalau sampai besok enggak sembuh, juga bisa ke rumah sakit. Mudah-mudahan besok sudah membaik,” ujar Lina, warga Baamang.

Semantara itu Kapolres Kotim AKBP Sarpani menyatakan telah memeriksa 10 orang saksi terkait kasus keracunan massal. Kepolisian melaksanakan sejumlah rangkaian penyelidikan untuk membuat terang terkait kasus tersebut.



Pos terkait