Sebagai penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu menjalankan misi bersama untuk menyukseskan Pemilu 2014 di Kotim. ”Ini upaya bersama. Suksesnya Pemilu 2014 di Kotim itu yang ingin kita wujudkan bersama. Maka perlu koordinasi saling menguatkan satu sama lain. Kalau kedua lembaga penyelenggara saling menguatkan, insya Allah proses demokrasi dapat berjalan sukses sesuai rencana,” kata Tohari.
Di sisi lain, Tohari berharap adanya sikap proaktif para peserta pemilu, dalam hal ini partai politik untuk melaksanakan demokrasi yang bersih tanpa penyimpangan, money politic, dan black campaign.
Melihat proses Pemilu 2019 dan Pilkada 2020, Tohari berharap dalam hal logistik dapat diselesaikan sebelum hari H pemungutan suara. ”Pada Pemilu 2019, semua proses pengadaan dikelola KPU RI. Ke depannya, saya hanya berbincang dengan kawan-kawan di KPU dapat memanajemen pengadaan logistik. Adanya pelimpahan kewenangan atau berbagi tanggung jawab ke KPU di kabupaten dalam proses pengadaan, akan memperkecil potensi terlambatnya distribusi logistik. Dengan harapan, sebelum hari H, semua logistik sudah terdistribusi ke TPS dan apabila ada sisa surat suara, dapat dimusnahkan bersama. (hgn/ign)