SAMPIT – Krisis oksigen di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk sementara bisa teratasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) memesan konsentrator oksigen sebanyak 50 unit yang diserahkan ke RSUD dr Murjani Sampit untuk menunjang pelayanan terhadap pasien Covid-19.
”Kami sudah menerima pesanan berupa alat bantu oksigen konsentrator. Untuk tahap awal ada sebanyak 20 unit yang sudah sampai dan kami serahkan ke rumah sakit untuk mengatasi krisis oksigen,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Jumat (6/8).
Sistem kerja alat konsentrator oksigen berbeda dengan tabung oksigen umumnya. Alat ini menggunakan sumber daya listrik dengan penggunaan sistem tombol power on off untuk menyerap udara dalam ruangan memasuki oksigen konsentrator. Alat itu juga dapat menyaring udara dari partikel debu, bakteri, dan kuman, sehingga pengguna alat oksigen konsentrator mendapatkan oksigen dengan kadar kemurnian hingga 95 persen.
Selama alat konsentrator oksigen masih terhubung listrik atau selama pemakaian baterai pada alat belum habis, maka alat akan bekerja sama layaknya seperti tabung oksigen. Sedangkan, yang membedakan dengan tabung oksigen biasa, umumnya mempunyai volume tetap dan terbatas, sehingga volume oksigen dalam tabung oksigen akan habis dan harus diisi ulang.
Halikinnor berharap dengan pengadaan alat konsentrator oksigen yang dipesan Pemkab Kotim menggunakan dana anggaran Covid-19, dapat membantu menangani krisis oksigen di rumah sakit.
Kendati demikian, penggunaan alat konsentrator hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 atau pasien biasa yang mengalami gangguan pernapasan gejala sedang. Bagi pasien yang bergejala berat, tetap menggunakan tabung oksigen biasa.
”Harapan saya, dengan adanya alat ini bisa membantu rumah sakit mengatur penggunaan oksigen secara tepat guna, khususnya untuk menangani pasien Covid-19 yang mengalami gejala gangguan pernapasan dengan saturasi oksigen di atas 90. Kalau kadar oksigen dalam darah di bawah 90, pasien tetap menggunakan tabung oksigen biasa,” katanya.