PALANGKARAYA, radarsampit.com – Menyikapi lonjakan harga ayam potong, khususnya di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng Aster Bonawaty menyampaikan, kondisi itu masih dikoordinasikan ke dinas terkait dan pusat. Termasuk kepada asosiasi pakan ternak dan lain sebagainya dari hulu sampai hilir, baik dari pakan, pemotongan sampai ke pedagang.
“Kita akan upayakan melalui koordinasi yang intens antara pusat dan daerah, agar harga tetap terjangkau dan ketersediaannya ada. Diharapkan menjelang Iduladha harga bisa stabil lagi,” ujarnya di sela mengikuti kunjungan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan ke Pasar Besar Palangkaraya, Sabtu (3/6) tadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng Riza Rahmadi juga menjelaskan, saat ini pemerintah memberikan kesempatan kepada peternak ayam untuk mengembalikan kerugiannya. Karena pada bulan ramadan lalu harga ayam terbilang rendah, berkisar antara Rp 16.000,- sampai Rp 17.000 perkilogram di kandangnya.
Padahal lanjutnya, Break Event Poin ( balik modal) harga daging ayam pada saat itu adalah Rp23.000 perkilogram, sehingga peternak mengalami kerugian sebanyak Rp 6.800,- per kilogram.
“Tapi kami sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) Provinsi Kalteng terkait harga ayam, dan kita mengharapkan dua minggu ke depan harga daging ayam ini akan kembali seperti semula,”ungkap Riza.
Ia menambahkan, terkait dengan harga daging ayam, untuk menekan biaya transportasi Dinas Ketahanan Pangan akan memfasilitasi subsidi distribusi transportasi, dan akan dikoordinasikan di tingkat distributor/pedagang besar.
“Hal ini memang sudah menjadi program Badan Pangan Nasional. Kita akan manfaatkan fasilitas distribusi yang memang disediakan oleh pemerintah tersebut, untuk menekan biaya transportasi yang tinggi,” tandasnya. (ewa/gus)