Pemprov Kalteng diharapkan turut membantu memperjuangkannya, karena Kotawaringin Timur merupakan pintu gerbang Bumi Tambun Bungai. Kondisi kabupaten ini turut membawa pengaruh terhadap perkembangan perekonomian provinsi ini.
Halikinnor menyebut, Kotim penduduknya terbesar di Kalimantan Tengah. Investasinya juga paling banyak, di antaranya terdapat 58 buah perusahaan besar perkebunan kelapa sawit dengan 53 perusahaan di antaranya sudah operasional. Selain itu, juga ada 11 izin usaha pertambangan dan sebagian sudah operasional.
”Kalau landasan pacunya tidak diperpanjang dan diperlebar, khawatirnya nanti suatu saat bandara kita ini hanya akan menjadi bandara pengumpan saja, sementara Kabupaten Kotim posisinya di tengah-tengah merupakan pintu gerbang ekonomi Kalteng,” ujar Halikinnor.
Dia berharap perpanjangan landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit bisa diwujudkan pada 2024 nanti. Jika pemerintah pusat belum juga membantu, pihaknya bersama DPRD akan mempertimbangkan membiayai sendiri proyek ini karena memang dibutuhkan. (ant)