Melihat Penyambutan Kedatangan Jemaah Haji Kotim

Berdandan Nyentrik, Diwarnai Hujan Rintik

jemaah haji kotim
PENYAMBUTAN:  Bupati Kotim Halikinnor menyambut jemaah haji Kotim saat tiba di Bandara Haji Asan Sampit, Sabtu (15/7/2023). (HENY/RADAR SAMPIT)

Kedatangan jemaah haji asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) disambut sanak keluarga dengan gembira. Mereka melepas rindu setelah sebulan lebih tak bersua.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Sudah dua tahun terakhir ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut kedatangan jemaah haji langsung di Bandara Haji Asan Sampit. Jika sebelumnya acara penyambutan digelar di kawasan Islamic Center, sejak Pemkab Kotim memfasilitasi layanan carter pesawat, kegiatan langsung digelar di depan pintu masuk Bandara Haji Asan Sampit.

Penyambutan tahun ini nampak berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Awan mendung menyelimuti langit Bandara Haji Asan Sampit, Sabtu (15/7) pagi itu. Air mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya. Rintik hujan sempat mereda selama kurang lebih satu jam sebelum kedatangan jemaah.

Sekitar pukul 10.00 WIB, suara pesawat NAM Air dengan nomor penerbangan IN 1721 mendarat mulus menapaki landasan pacu bandara yang mengangkut 99 jemaah haji asal Kotim prioritas jemaah lanjut usia (lansia). Sedangkan 80 jemaah haji Kotim pada kedatangan kedua tiba pukul 12.30 WIB, tanpa penyambutan dari pemerintah daerah.

Baca Juga :  Melihat Isi SOP Kegiatan Hajatan di Tengah Pandemi Covid-19 (habis)

Bupati Kotim Halikinnor, Wakil Bupati Kotim Irawati, Sekda Kotim Fajrurrahman, dan sejumlah pejabat lainnya menunggu kedatangan jemaah haji Kotim tepat di depan pintu masuk kedatangan.

Satu per satu jemaah turun dari pesawat dan mulai merapat membentuk barisan, berhadapan dengan orang nomor satu di Kotim. Di sisi lain, dua jemaah, Diman Sikat (74) yang mengalami sakit paru-paru dan Noor Cahya (77) yang mengalami patah kaki, langsung dijemput menggunakan mobil ambulans yang mendekati pintu pesawat.

Rintik hujan kembali turun sesaat sebelum Halikinnor memberikan sambutan. Dia langsung memerintahkan jajarannya agar tak perlu ada seremoni sambutan, melihat kondisi cuaca yang kurang mendukung.

Di tengah rintik hujan yang terus membasahi pakaian, Halikinnor tetap menyambut kedatangan jemaah dan menyampaikan selamat datang pada mereka yang sampai dengan selamat, kembali ke kampung halaman. Hujan tak lagi dihiraukan. Jabat tangan dan obrolan ringan berlangsung singkat.



Pos terkait