Mengenal Balian Balaku Untung, Ritual Sakral Suku Dayak

Minta Keselamatan dan Keberkahan, Lestarikan Warisan Nenek Moyang

ritual balian dayak
RITUAL: Pelaksanaan ritual Balian Balaku Untung, tradisi turun -temurun dari nenek moyang suku Dayak yang sangat sakral. (IST/RADAR SAMPIT)

Ritual Balian Balaku Untung merupakan salah satu dari sekian banyak upacara ritual masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah. Prosesi kegiatan sakral tersebut berlangsung hampir sepekan.

radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Enam hari lamanya keluarga Uwaw Sumeng menggelar ritual Balian balaku Untung. Kegiatan yang dilaksanakan di Jalan G Obos 20 Palangka Raya itu, dilakukan dengan mengorbankan sejumlah hewan ternak, seperti sapi dan lainnya.

Sumeng mengatakan, upacara Balian Balaku Untung merupakan tradisi yang masih dilakukan masyarakat Dayak di Kota Palangka Raya. Ritual itu bertujuan untuk meminta rezeki, kesehatan, dan lindungan dalam menghadapi kehidupan.

Bagi pemeluk kepercayaan Kaharingan di Kalimantan Tengah, lanjutnya, Balian Balaku Untung dalam filosofi Suku Dayak Ngaju merujuk pada nama kegiatan (upacara) yang dilaksanakan 5-9 orang, yang dipimpin seorang Basir. Adapun balaku berarti memohon atau meminta, dan untung berarti berkah, keberuntungan atau keselamatan.

Baca Juga :  Wakil Rakyat Pastikan Akomodir Aspirasi Terkait Keluhan Minimarket di Sampit

”Jadi, upacara Balian Balaku Untung merupakan ritual pengorbanan tulus suci  yang pada dasarnya upacara untuk memohon berkah, keberuntungan, dan keselamatan kepada Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Kuasa) melalui penyelenggaraan balian,” ujarnya.

Sumeng menuturkan, ritual Balian Balaku Untung dipercaya untuk mengatasi segala kesulitan dengan bantuan Ranying Hatalla Langit. ”Kami sekeluarga sangat memegang teguh serta menjunjung tinggi adat dan budaya leluhur. Karenanya, dengan menggelar ritual Balian Balaku Untung, diharapkan segala permohonan dan harapan kami dikabulkan Ranying Hatalla Langit,” ujar Uwaw Sumeng.

Dia melanjutkan, ritual itu juga menggambarkan keluarganya sangat memegang teguh serta menjunjung tinggi ritual, tradisi, serta adat dan budaya leluhur suku Dayak. ”Balian Balaku Untung ini merupakan upacara yang sangat sakral dan tidak dapat sembarangan digelar. Makanya kami pegang teguh hal itu,” katanya.

Dia menambahkan, pelaksanaannya merupakan keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera, setelah mengalami banyak kerugian. Diharapkan melalui ritual itu kehidupan bisa meningkat.



Pos terkait