Sejak dibukanya pendaftaran pada 26 Juni lalu, lebih 2.000 peserta dari enam kabupaten telah terdaftar, yakni dari Kotim, Kotawaringin Barat (Kobar), Seruyan, Sukamara, Lamandau, dan Katingan.
”Untuk Kotim saja ada 876 peserta yang mengikuti 28 cabor, ditambah 33 peserta cabor ekshibisi. Ini sudah dilakukan perampingan dari yang tadinya 1.346 peserta, menjadi 900 lebih peserta dari Kotim,” ujarnya.
Jadwal pendaftaran offline masih dibuka sampai 13 Juli 2023. Setiap kabupaten diberikan waktu dua hari untuk melakukan pendaftaran.
”Semua kabupaten di Kalteng dipastikan ikut Porprov. Jumlah peserta yang ikut bertanding dalam porprov diperkirakan hingga 8.000 peserta,” katanya.
Mengenai buku panduan pelaksanaan Porprov, akan ditetapkan setelah proses verifikasi berkas pendaftaran peserta. ”Seharusnya setahun sebelum pelaksanaan sudah clear, tetapi karena Surat Keputusan Gubernur Kalteng Nomor 188.44/137/23 tentang panitia pelaksana Porprov Kalteng 2023 ditetapkan 21 Maret 2023 dan baru kami terima 18 Juni, buku panduan ada yang perlu direvisi,” katanya.
Mengenai kesiapan venue (lokasi) pertandingan cabor, sudah selesai dan hanya perlu penyempurnaan. ”Beberapa venue tinggal finishing saja, makanya nanti akan kami cek lagi, mana saja yang perlu penambahan. Contohnya lampu penerangan, pembersihan atau perlu dicat. Pada 20 Juli, semua venue cabor itu dikosongkan agar pada 23 Juli siap digunakan,” ujarnya.
Panitia pelaksana juga telah merekomendasikan lokasi penginapan sesuai banyaknya peserta di setiap kontingen. ”Kami hanya merekomendasikan, jangan sampai kabupaten tertentu mendapatkan hotel yang bagus, sehingga timbul kecemburuan. Makanya, hotel, losmen, guest house yang ada di Sampit disesuaikan berdasarkan jumlah peserta. Jangan sampai ada kontingen dari kabupaten lain yang pesertanya sedikit menginap di hotel yang kamarnya banyak, sehingga tidak efektif dan efesien,” katanya. (***/ign)