Maskapai NAM Air bisa dikatakan sebagai pesawat andalan satu-satunya yang melayani transportasi udara di Bandara Haji Asan Sampit.
Pada periode 13-30 September 2024, NAM Air akan melayani penerbangan rute Sampit-Surabaya setiap seminggu dua kali pada Senin dan Jumat dengan jadwalkan keberangkatan pukul 08.05 WIB.
”Pagi ini ada 118 penumpang yang diberangkatkan menuju Surabaya. Pesawat NAM Air dengan type yang sama, Boeing 737 500 dijadwalkan berangkat pukul 10.05-11.25 dari Surabaya-Sampit mengangkut 101 penumpang,” kata kata Julianto Anggi, Station Manager NAM Air Sampit.
Selain rute penerbangan Sampit-Surabaya, Maskapai NAM Air juga sudah lama melayani rute penerbangan Sampit -Jakarta setiap hari sekali penerbangan.
”Untuk layanan rute Sampit-Jakarta terbang setiap hari. Senin dan Jumat dijadwalkan berangkat 11.55 WIB, Selasa, Kamis daj Sab5u dijadwalkan 18.05 WIB, Rabu dan Minggu dijadwalkan berangkat pukul 09.05 WIB,” kata Anggi.
Sementara itu, Yulia selaku penumpang yang berangkat bersama anak, suami, dan ibunya, mengaku senang dan menyambut baik upaya Pemkab Kotim atas penyediaan layanan rute penerbangan Sampit-Surabaya.
”Senang sekali, karena harga tiketnya lebih terjangkau dan ada free bagasi 20 kg,” kata Yulia.
Yulia mengaku membeli tiket seharga Rp1.164.000. Dia tidak lagi harus merogoh kocek dalam-dalam untuk perjalanan jauh menuju Surabaya.
”Kalau pakai pesawat Wings Air type ATR dulu, harga tiket bisa sampai Rp2,3-2,6 juta dan hanya dapat free kabin 7 kg. Sedangkan dengan naik pesawat NAM Air sudah dapat free bagasi 20 kg. Kalau sebelumnya, sekitar 10 kg bagasi dihitung sekitar Rp300.000,” ujarnya.
Tidak hanya tiket pesawat yang mahal, jadwal penerbangan juga kadang tak jelas dan berubah-ubah. Bahkan lama tak ada penerbangan, sehingga ia harus terbang melewati Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
”Harga tiket lewat Palangka Raya kisaran Rp1,2 juta ke atas menggunakan pesawat Batik Air. Itu belum termasuk biaya carter mobil Rp750-950 ribu. Kalau jadwal penerbangannya jam 7 pagi, biasanya jam 2 dini hari berangkat dari Sampit dan langsung ke bandara. Ini sudah menguras waktu, tenaga dan juga menguras biaya,” ucap Yulia yang sering melakukan perjalanan ke Surabaya.