Halikinnor menuturkan, sebelumnya penerbangan Sampit-Surabaya dengan pesawat Wings Air type ATR harganya mencapai Rp2,6 juta. Adapun pada layanan yang baru dibuka, harga tiketnya jauh lebih murah. Halikinnor ikut senang masyarakat membeli tiket dengan harga terjangkau di kisaran Rp1,1 – 1,2 juta.
”Saya minta kepada pihak NAM Air agar tidak menjual tiket pesawat diatas Rp1,5 juta. Saya dengar informasi, harga tiketnya di kisaran Rp1,1-1,2 juta saja. Mudahan harga ini bisa terus dipertahankan. Tidak hanya saat penerbangan perdana saja, tetapi juga di penerbangan berikutnya,” katanya.
Halikinnor berharap dengan adanya kerja sama BUMD dengan NAM Air, tidak ada lagi kendala dan hambatan. Masyarakat tidak perlu harus terbang lewat bandara di Palangka Raya atau Pangkalan Bun.
Harganya juga bisa ditekan di kisaran Rp1,2 juta dan maksimal Rp1,5 juta, dengan waktu tempuh lebih cepat 55 menit lebih cepat dibandingkan pesawat type ATR yang memerlukan waktu 1,5 jam.
”Dari segi waktu, biaya, kapasitas angkut penumpang, jauh lebih efisien. Ini kami harapkan dapat membantu masyarakat menghemat biaya. Walaupun pada periode ini layanan dibuka seminggu dua kali, Senin dan Jumat. Ke depannya, apabila animonya meningkat, jadwal penerbangan akan ditambah menjadi empat kali dalam seminggu,” katanya.
Halikinnor juga berharap rencana perpanjangan runway dapat segera terealisasi tahun depan. Dengan begitu, pesawat Airbus 320 bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit.
”Ke depannya saya ingin tidak hanya rute Sampit-Jakarta dan Sampit-Surabaya, tetapi rute Sampit-Semarang dan Sampit-Banjarmasin yang dulunya sempat ada, bisa kembali beroperasi dengan menambah maskapai lain. Mudah-mudahan ini bisa terwujud dan kami berterima kasih kepada NAM Air yang telah bekerjasama dengan BUMD di Kotim,” katanya.
”Kerja sama ini pada dasarnya untuk menjawab keluhan dan memberikan layanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan layanan transportasi udara, terutama dengan menyediakan rute Sampit-Surabaya,” kata Halikinnor.