PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Sepekan belakangan ini, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali digempur kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karhutla didominasi terjadi di Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya. Luasan lahan terbakar hampir satu hektare.
Dari beberapa kejadian itu, diduga kebakaran terjadi lantaran faktor kesenjangan oleh pemilik lahan atau oknum masyarakat yang membuka lahan, tetapi dengan cara dibakar.Meski begitu, belum ada lahan yang diberikan garis polisi lantaran kejadian tersebut.
Untuk diketahui, saat ini Informasi hasil Pemetaan Risiko Berbasis Analisis Dini (PERISAI) di Kota Palangka Raya tingkat kekeringan sangat tinggi. Antisipasi itu, Penjabat (Pj) Walikota Palangka Raya Hera Nugrahayu menginstruksikan seluruh Kelurahan untuk melakukan patroli di daerah rawan Karhutla.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi kepada Radar Palangka, Selasa (16/7/2024) menyampaikan, di kota Palangka Raya sudah terjadi beberapa kali karhutla dalam satu pekan.
Kejadian itu paling banyak di Kelurahan Menteng dan indikasi dari petugas lapangan bahwa, kemungkinan faktor kesengajaan hingga terjadilah Karhutla.
”Sepekan ini sudah beberapa terjadi, kemungkinan karena faktor kesengajaan, hal itu berdasarkan temuan personel di lapangan.Pembukaan lahan dengan cara dibakar,pemilik lahan atau oknum masyarakat lupa memadamkan apinya, lalu ditinggal. Nah, api menjalar kemana-mana dan terjadi karhutla,” ujarnya.
Heri menambahkan, berdasarkan hasil ploting di wilayah kota, ada beberapa titik rawan kebakaran, yakni kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Sebagau dan Bukit Batu.
Diharapkan untuk bisa melakukan pencegahan maupun antisipasi, termasuk patroli hingga kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi. Sekaligus juga menghimbau kepada masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Tiga kecamatan paling rawan terjadi karhutla. Maka itu kami meminta untuk dilakukan patroli dan sam-asam komitmen untuk mencegah Karhutla,” tandasnya.