Pamer Aksi, Pebalap Liar di Pangkalan Bun Akhirnya Merugi

Cium Aspal, Tas dan Ponsel Raib

ilustrasi balap liar
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Akibat pamer kemampuan dalam mengendarai sepeda motor, salah seorang pebalap liar yang tidak diketahui identitasnya terjatuh dan mencium aspal di lampu merah simpang Hastarini, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (1/7/2023) pukul 23.45 WIB.

Warga setempat yang memang sudah geram dengan aksi pebalap liar yang beraksi setiap malam Minggu itu membiarkan saja korban jatuh, hanya rekan-rekannya sesama pebalap liar yang membantunya.

Bacaan Lainnya

Takut kalau ada petugas kepolisian yang datang, mereka langsung kabur. Informasi dihimpun, pebalap liar yang terjatuh mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.

Salah seorang remaja yang kerap menyaksikan balap liar, Andro saat dihubungi menyampaikan, saat itu salah seorang pebalap liar pamer jamping (standing) hilang keseimbangan dan terjatuh.

“Mereka dari arah Pelingkau, saat itu ada salah seorang yang jumping, sepertinya hilang keseimbangan dan jatuh, motornya matik juga mengalami kerusakan,” terangnya.

Baca Juga :  Aturannya Mengikat dan Tegas! Dilarang Main Layang-Layang di Zona Bandara

Warga setempat, Rusdi mengaku geram dengan ulah pebalap liar, mereka hanya bisa menahan emosi saat belasan kendaraan dengan kecepatan tinggi melintas di depan mereka.

Warga serba salah, ingin tegas namun takut terjadi apa-apa dengan pengendara yang masih berusia remaja, tetapi jika dibiarkan masyarakat sangat terganggu, karena suara knalpot mereka sangat keras.

“Kalau dibiarkan ya begini, makin merajalela, dan kalau tegas misal kita lempar atau kita gebuk saat berkendara jika jatuh dan terjadi apa-apa maka masyarakat sendiri yang akan terkena pidana,” keluhnya.

Ia berharap agar Satlantas berkoordinasi dengan Pemerintah Kelurahan setempat dan masyarakat untuk bersama-sama memberikan peringatan keras terhadap para pebalap liar. Menurutnya mereka datang dari berbagai wilayah, di Kota Pangkalan Bun dan sekitarnya bahkan ada yang dari wilayah kecamatan lain.

“Kasihan pastinya orang tua mereka tidak tahu dengan perilaku anak-anaknya, sangat disayangkan bila nyawa melayang dari aktifitas negatif ini,” tandasnya.



Pos terkait