Pandemi Turunkan Pendonor Darah Sukarela

Donor Darah
DONOR DARAH : Ayu salah satu pendonor sukarela di UDD PMI Kotawaringin Barat, Selasa (7/9). (RINDUWAN /RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Stok darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kotawaringin Barat selalu menipis. Hal ini akibat turunnya jumlah pendonor sukarela di Kobar selama pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Staf UDD PMI Kotawaringin Barat Hartati, Selasa (7/9). Menurutnya selama pandemi Covid-19 pendonor darah di UDD PMI terus menurun. Padahal permintaan darah untuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sangat tinggi.

“Dalam sebulan kebutuhan darah rata-rata 340 sampai 350 kantong. Jumlah ini sangat tinggi, karena selain pasien dari Kobar, juga pasien yang dirujuk dari Lamandau dan Sukamara kebutuhan darah juga dipenuhi dari UDD PMI Kobar,” katanya.

Selain turunnya jumlah pendonor sukarela menurun, aktivitas penggalangan donor darah di luar gedung yang biasanya dilakukan perusahaan juga belum diperbolehkan karena situasi pandemi. “Kami hitung rata-rata pendonor sukarela dalam sebulan itu 100 orang sudah paling banyak, padahal dulu bisa sampai 250 hingga 300 orang. Sedangkan sisanya dicarikan untuk kegiatan di luar gedung. Sementara sekarang bisa dibilang stok darah selalu menipis,” ujarnya.

Baca Juga :  Dua Pasang Remaja Dibina Satpol PP

Menurunnya pendonor sukarela ini lantaran banyak masyarakat yang enggan mendatangi UDD PMI saat pandemi. Ditambah lagi proses screening sebelum donor darah juga tambah banyak, terkadang ada yang gagal karena mengalami batuk dan flu. Namun bagi yang sehat tetap bisa mendonorkan darahnya. “Jadi masyarakat yang sehat, jangan takut datang ke UDD PMI Kotawaringin Barat. Justru dengan donor darah bisa menjadi lebih sehat,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang terbiasa donor darah seharusnya bisa dirutinkan lagi. Termasuk bagi yang sudah pernah terkonfirmasi positif Covid-19. “Kami mengajak masyarakat luas, agar kembali donor darah rutin. Bagi yang pernah terkena Covid-19, setelah dua minggu sembuh dan tidak ada keluhan lainya, maka bisa mendonorkan darahnya lagi,” jelasnya.

Semua proses donor darah di UDD PMI Kobat selalu mengedepankan Prokes. Sehingga masyarakat agar jangan ragu untuk donor darah. Hal ini semata-mata agar bisa mencukupi permintaan darah yang tinggi. Selama ini, untuk mencukupi kebutuhan permintaan darah yakni dengan pendonor pengganti. Misalnya ada pasien yang sakit sedang butuh darah, maka disarankan agar keluarga yang mendonorkan darah.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *