“Kesiapan lokasi panggung sudah 80 persen, tinggal penyelesaian dekorasi. Pagi tadi sekitar jam 09.00 WIB Pak Sekda sudah mengecek lokasi dan menanyakan apa saja yang kurang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Syahrial mengusulkan agar Lapangan Porsada lebih diperhatikan dan perlu penimbunan tanah minimal 25 rit.
“Lapangan Porsada ini tidak hanya dipakai sebagai lokasi MTQ saja, tetapi selama ini juga dipakai masyarakat untuk lapangan sepak bola sehingga pemeliharaan perlu dilakukan. Alhamdulillah Pak Sekda sudah merespons, akan disiapkan anggaran Rp 50 juta untuk penimbunan tanah, tetapi menunggu di anggaran perubahan,” katanya.
Lebih lanjut Syahrial mengatakan, setelah kegiatan pawai, rencananya akan melantik 64 dewan hakim, juri, dan panitera dalam kegiatan MTQ ke-55 tingkat kabupaten di aula Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
“Setelah pawai, langsung dilanjutkan pelantikan dewan hakim, juri, dan panitera oleh Pak Bupati. Kami juga sudah siapkan 22 rumah singgah pemondokan untuk menginap para kafilah, dewan hakim dan tim kerja LPTQ dan LASQI,” kata Syahrial seraya memastikan setiap rumah warga yang dijadikan rumah singgah sudah dilengkapi toilet, kamar dan profil tank untuk persediaan air bersih.
Selain itu, pada acara pembukaan MTQ, panitia akan menampilkan 500 penari kolosal dan mendatangkan penceramah bernama Soleh Mahmoed yang akrab dikenal dengan sebutan Ustaz Solmed.
“Ustaz Solmed tidak jadi mendarat di Sampit pada tanggal 7 Juli 2024, Ustaz mendarat melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun dan langsung diarahkan ke lokasi acara di Samuda,” katanya.
Untuk mengantisipasi membeludaknya pengunjung pada saat pembukaan MTQ, panitia telah menyiapkan delapan titik lokasi parkir motor dan mobil yang tersebar di sekitar Lapangan Porsada.
“Kegiatan MTQ berlangsung selama lima hari mulai 7-11 Juli. Namun, dipastikan saat acara pembukaan dan penutupan akan dihadiri banyak penonton, sehingga panitia berusaha mempersiapkan segala sesuatunya termasuk lokasi penempatan parkir kendaraan bagi pengunjung,” ujarnya