Pawai Nasi Adab Jadi Puncak HUT Kotawaringin Barat

pawai nasi adab
Pawai Nasi Adab Jadi Puncak HUT Kobar  

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pawai Nasi Adab, salah satu tradisi budaya khas Kotawaringin Barat (Kobar), akhirnya digelar pada Sabtu 7 Desember 2024.

Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kobar ke-65 ini berlangsung meriah di Jalan Pangeran Antasari, dengan panggung kehormatan terletak di depan rumah jabatan bupati. Ribuan masyarakat tampak memadati sepanjang jalan, baik sebagai peserta maupun penonton, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap acara budaya ini.

Bacaan Lainnya

Tradisi Pawai Nasi Adab sejatinya dijadwalkan pada Oktober. Namun, pawai diundur hingga Desember karena ada agenda Pilkada 2024. Meski demikian, semangat masyarakat tak surut.

Mereka hadir dengan kreasi dekorasi nasi adab yang dihiasi bunga kembang serai, simbol khas dari tradisi ini. Peserta pawai menampilkan beragam ornamen budaya, menambah keunikan dan semarak acara tersebut.

Baca Juga :  Katingan Kekurangan Armada Bus Sekolah

Penjabat (Pj) Bupati Kobar Budi Santosa menegaskan bahwa Pawai Nasi Adab bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan wujud pelestarian budaya yang masih eksis hingga saat ini. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi di tengah keberagaman masyarakat Kobar yang terdiri dari berbagai suku dan agama.

”Kegiatan ini juga menjadi momen mencari berkah, sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga yang hidup rukun,” kata Budi.

Pada momen ini, Budi Santosa mengapresiasi kedewasaan masyarakat dalam menyikapi Pilkada 2024. Ia berharap siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin Kobar nantinya mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.

”Pemimpin yang terpilih adalah pilihan rakyat. Mari kita hormati dan jaga persatuan demi kemajuan daerah ini,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Budi juga berpamitan menjelang akhir masa tugasnya sebagai Pj Bupati Kobar pada Februari 2025. Pernyataan tersebut disambut haru oleh warga yang hadir.

Pawai ini juga menjadi simbol kekayaan budaya Kotawaringin Barat yang terus dijaga. Ribuan warga ikut serta membawa nasi adab dengan dekorasi khas yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong.

Baca Juga :  THM di Kotim Wajib Tutup selama Ramadan 

Iringan musik tradisional sepanjang pawai menambah suasana meriah sekaligus menjadi ajang refleksi atas sejarah panjang kabupaten yang kini telah berusia 65 tahun.



Pos terkait