Kotim Dikejar Waktu! Sekolah Perintis Butuh Ratusan Siswa dalam Hitungan Hari

sekolah perintis
CEK LOKASI: Wabup Kotim Irawati bersama Tim Kementerian PU meninjau lokasi Sekolah Perintis, Jumat (27/6). (dok.radar sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Operasional Sekolah Perintis untuk persiapan Sekolah Rakyat di Kabupaten Kotawaringin Timur menghadapi tantangan berat. Dalam waktu singkat harus mencari siswa sebelum program tersebut berjalan bulan ini.

Dinas Sosial Kotim telah membuka pendaftaran calon siswa (calon siswa) yang akan belajar di sekolah tersebut. Seratus kuota disiapkan untuk calon siswa SD dan SMA.

Bacaan Lainnya

”Sesuai informasi yang saya terima beberapa hari lalu, kami diminta mencari 50 calon siswa jenjang pendidikan SD dan 50 calon siswa SMA,” kata Hawianan, Kepala Dinas Sosial Kotim, Sabtu (5/7/2025).

Hawianan menuturkan, mencari calon siswa menjadi tantangan yang cukup berat karena waktu yang singkat. Apalagi tahapan belajar mengajar akan dimulai Juli 2025 ini.

”Mencari calon siswa SD ini tidak mudah, karena usianya masih anak-anak. Tidak semua orang tua mau melepaskan anaknya tinggal di asrama. Ditambah waktunya juga sangat singkat,” katanya.

Kendati demikian, Dinsos Kotim sudah mengambil langkah cepat dengan mengumpulkan para pendamping sosial dengan mengandalkan sumber daya manusia (SDM) yang selama ini menjadi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk segera memverifikasi warga yang masuk usia SD dan SMA dalam data desil 1 sampai desil 4 dan mengunjungi warga sesuai alamat.

Baca Juga :  MANTAP!!! Halikinnor Bakal Perjuangkan Semua Desa agar Menikmati Listrik

”Waktu itu kami belum berani memastikan Kotim masuk di tahap pertama ini. Namun, beberapa hari yang lalu kami diminta wajib untuk membuka 50 calom siswa SD dan 50 calon siswa SMA,” ujarnya.

Informasi mendadak membuat Dinsos Kotim berupaya mengumpulkan pendamping sosial untuk menyampaikan perubahan informasi terbaru.

”Kalau ada warga yang ingin mendaftar, silakan hubungi pendamping PKH masing-masing kecamatan untuk diverifikasi, sehingga namanya nanti akan kami kirimkan ke Kemensos,” ujarnya. (hgn)



Pos terkait