Pelajar di Daerah Ini Masuk Sekolah Wajib Bergiliran

Satu Kelas Hanya Diisi Setengah Kapasitas

masuk
TATAP MUKA TERBATAS: Proses belajar mengajar di SMPN 1 Sukamara dengan penerapan protokol kesehatan. Setiap kelas dibagi beberapa sesi, para pelajar diminta bergantian masuk kelas.

SUKAMARA Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sukamara mulai diberlakukan untuk tingkat PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs dengan protokol kesehatan. Seperti di SMPN 1 Sukamara dan MTsN Sukamara, Kamis (26/8).

”Sudah dua hari ini proses belajar tatap muka kami laksanakan. Proses belajar dibagi menjadi dua sesi per kelas,” terang Selvia Yenita Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMPN 1 Sukmara.

Bacaan Lainnya

Menurutnya setiap sesi sekitar dua jam dengan jeda sesi berikutnya satu jam. Pihaknya juga mengatur kepulangan siswa secara bergantian dan menyediakan dua pintu utama untuk keluar masuk sekolah, sehingga tidak terjadi kerumunan.

”Ada dua pintu, satu untuk masuk dan satunya untuk keluar sehingga siswa yang datang dan keluar tidak sampai bertemu,” tambahnya.

Selain itu sarana kesehatan juga disediakan di luar dan dalam kelas, seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Tempat duduk di dalam kelas juga dibuat berjarak dan setiap siswa akan menempati meja dan kursi yang berbeda setiap sesinya. Di dalam ruangan juga dilakukan penyemprotan disinfektan setelah kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga :  SMA Sederajat di Kotim Terapkan PTM Terbatas

”Penggunaan masker tetap dilakukan selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Saat ini tidak ada kendala dalam proses belajar mengajar, hanya saja kami mengharapkan peran orang tua agar dapat memperkirakan waktu masuk sekolah saat mengantar anaknya agar tidak menunggu di luar dan berkumpul,” harapnya.

Hal serupa juga tampak dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar di MTsN Sukamara. Selain di luar kelas, sarana cuci tangan juga disediakan saat masuk halaman sekolah. Para siswa juga diperiksaa suhu tubuh sebelum masuk kelas. Di ruang kelas, tempat duduk juga dibuat berjarak dan tetap menggunakan masker.

”Masuk kelas dibuat dua sesi. Satu sesi 50 persen dari jumlah siswa per kelasnya. Satu sesi sekitar tiga jam. Kami juga mengharapkan orang tua agar memantau anaknya berangkat jangan terlalu cepat ke sekolah, tetapi perkirakan dan sesuaikan saja dengan jadwal masuk siswa per sesinya,” tukas Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Nur Awliyah. (fzr/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *