Korban sempat disarankan oleh keluarga agar jarang-jarang mengenakan barang berharganya itu. Dikhawatirkan perhiasan yang dikenakan itu mengundang pelaku kejahatan.
Saran keluarga justru diabaikan korban. Ahmad meyakini bahwa Hj Benah menjadi korban perampokan.
”Saya yakin pelakunya orang yang mengenal korban. Mudah-mudahan pihak kepolisian segera mengungkap kasus pembunuhan ini,” harap Ahmad.
Kepala Ruang Jenazah RSUD Dr Murjani Sampit Kastro mengungkapkan, ada beberapa luka lebam yang terdapat di tubuh korban, mulai dari luka lebam di bagian wajah, kedua pipi, bahu, punggung hingga gigi atas kiri yang patah.
”Sedangkan perhiasan yang tertinggal hanya ada satu anting yang masih menempel di telinga korban. Anting satunya sudah tidak ada. Antingnya berupa permata,” kata Kastro usai memandikan jenazah korban di ruang Jenazah RSUD Dr Murjani.
Hingga kemarin, beberapa orang saksi telah dimintai keterangan kepolsian, termasuk Acil Aluh. Namun, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait hasil penyelidikan.
Perlu diketahui, korban merupakan istri pertama dari Anang Akuan. Semasa pernikahannya, korban tidak dikaruniai anak. Anang Akuan akhirnya menikah lagi dengan istri kedua hingga ketiga.
Beberapa tahun lalu, Anang meninggal dunia. Istri pertama hidup sebatang kara di Sampit, istri kedua tinggal di Palangka Raya, sedangkan istri ketiga meninggal dunia karena sakit. (sir/yit)