Pemkab Akan Pasang 16 Titik Kamera di Pulau Hanibung, Untuk Apa Saja Kegunaannya

Pulau hanibung
MENINJAUAN : Bupati Kotim Halikinnor didampingi sejumlah pejabat meninjau lokasi menyusuri Pulau Hanibung diatas kapal KNP 342, Selasa(16/1/2024) pagi. (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Wacana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk menjadikan Pulau Hanibung sebagai objek destinasi wisata satwa baru di Kotim ditindaklanjuti serius.

Pemkab Kotim membentuk tim survei gabungan melibatkan instansi terkait untuk turun ke Pulau Hanibung yang berlokasi di Desa Camba, Kecamatan Kotabesi Kotim.

Bacaan Lainnya

”Insya Allah, pertengahan Mei kami akan melakukan survei keanekaragaman hayati sekaligus memasang 16 titik kamera CCTV di Pulau Hanibung untuk merekam lebih jelas aktivitas satwa apa saja yang hidup di sana,” kata Ramadansyah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan, Riset Daerah (Baperrida) Kotim, Kamis (25/4/2024).

Ramadansyah mengatakan, Pulau Hanibung termasuk dalam kawasan areal penggunaan lainnya (APL) seluas 260 hektare yang diperuntukkan untuk kawasan lahan pertanian. Jika mengitari atau mengelilingi Pulau Hanibung berjarak 8 kilometer.

Namun, lokasinya yang berupa rawa-rawa dinilai kurang cocok dijadikan lahan pertanian. Sehingga, perubahan tata ruang dari kawasan pertanian menjadi kawasan satwa alam perlu direvisi.

Baca Juga :  Segel Belasan Kafe, Pemkab Katingan Akhirnya Dapat Cuan Puluhan Juta

”Sesuai dengan regulasi Permenhut Nomor P.19/Menhut-II/2005 lokasi di Pulau Hanibung dapat ditetapkan sebagai wisata taman satwa. Ini akan ditindaklanjuti Pak Bupati dengan membuat surat keputusan bupati terkait penetapan Pulau Hanibung sebagai wisata taman satwa,” kata Ramadansyah yang juga menjadi sebagai Kepala Bapenda Kotim.

Dipilihnya Pulau Hanibung juga didasari atas berbagai pertimbangan diantaranya kawasan ini masih hutan alami, dikeliling Sungai Mentaya dan berjarak tidak terlalu jauh dari Kota Sampit.

”Pak Bupati memang ada merencanakan lokasi Pulau Lepeh sebagai tempat penangkaran buaya, tetapi melihat dari lokasinya, disitu jalur keluar masuk kapal, gelombang cukup tinggi dan pertimbangan lain yang tidak memungkinkan. Kalau di Pulau Hanibung ini lokasinya strategis dan cocok,” ujarnya.

Untuk menuju Pulau Hanibung ada dua jalur alternatif melalui jalur sungai dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit atau melalui jalur darat melewati Desa Camba dengan jarak tempuh sekitar 1 jam.



Pos terkait