Pemprov Minta Kabupaten/Kota Mulai Siaga Karhutla

karhutla sampit
TERUS TERJADI: Proses pemadaman api di Jalan Tidar Baru Jalur III oleh Tim Pemadam Kebakaran Regu 4 Pleton III DPKP Kotim, Selasa (3/1). (IST/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota siaga mengantisipasi dampak kebakaran hutan dan lahan. Hal itu menyusul kejadian kebakaran lahan di sejumlah daerah.

”Pada awal 2023 telah muncul titik panas di beberapa daerah dan sudah ada kejadian kebakaran meski masih dalam skala kecil,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalteng Falery Tuwan di Kota Palangka Raya, Minggu (12/2).

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, berdasarkan laporan dari pemerintah kabupaten dan kota, hingga 9 Februari 2023 telah terjadi 38 kebakaran hutan dan lahan di Kalteng. Kebakaran hutan dan lahan tercatat telah terjadi di Barito Selatan (4), Barito Utara (9), Katingan (2), Palangka Raya (2), Kotawaringin Barat (6), Kotawaringin Timur (10), Lamandau (1), dan Sukamara (5).

Baca Juga :  Diguyur Dana Tambahan Rp 370 Juta, Pasar Rakyat Mentaya Dikebut Selesai April

“Terkait hal itu, kami meminta kepada kabupaten/kota untuk mempersiapkan serta mengambil langkah-langkah pencegahan,” kata Falery.

Dia mengatakan, para pemangku kepentingan terkait di kabupaten dan kota, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, dan Polri, mesti bersiap menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut dia, pemerintah kabupaten dan kota perlu meningkatkan patroli rutin di daerah-daerah rawan serta menyiagakan sumber daya manusia dan sarana-prasarana pendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, menggiatkan penyuluhan guna meningkatkan kesadaran warga membantu mencegah karhutla.

Sebelumnya, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Semua pihak diminta waspada agar bencana asap tak lagi terulang. Apalagi karhutla yang terjadi selama ini sebagian besar unsur kesengajaan.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia akan mengalami El Nino pada 2023. Fenomena ini menyebabkan kemarau panjang atau mundurnya musim penghujan. Indikasi ini mengacu pada tiga tahun berturut-turut terjadinya La Nina di Indonesia.



Pos terkait