PANGKALAN BUN – Wisata susur sungai di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi primadona baru bagi masyarakat. Dengan tarif Rp 10 ribu per orang, destinasi wisata ini ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meminta pemilik kelotok menyediakan alat keselamatan diri (life jacket) dan melengkapi dokumen kapal.
“Motoris ataupun pemilik kapal wisata yang beroperasi di DAS Kumai diimbau agar melengkapi dokumen kapal untuk kelengkapan administrasi,” Kata Kadishub Kobar Fitriyana.
Fitriyana menyampaikan hal itu saat Camat Kumai, Lurah Kumai Hulu, dan Motoris Kapal Wisata yang beroperasional di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kumai mengunjungi kantor Dishub Kobar dalam rangka koordinasi kegiatan wisata susur sungai.
Menurutnya, ide kegiatan susur sungai merupakan terobosan di bidang pariwisata yang harus didukung oleh pemerintah daerah. Keberadaan wahana rekreasi bagi masyarakat tersebut menambah destinasi wisata di Kobar, dan dampaknya adalah pergerakan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kumai semakin menggeliat.
Ia menyadari, awal pandemi Covid-19, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak. Aktivitas pariwisata di DAS Kumai terhenti. Kelotok tidak beroperasi sehingga mengalami kerusakan dan terbengkalai. ”Ketika susur sungai kembali menggeliat, harus kita apresiasi,” tandasnya. (tyo/yit)