“Selain GPM dan Pasar Tani Mandiri juga diadakan rutin tanpa anggaran. Kami hanya memfasilitasi distributor dan petani untuk memasarkan hasil panennya dengan harga terjangkau di halaman kantor kami setiap Jumat,” tambahnya.
Sepnita berharap kegiatan gerakan pangan murah yang selama ini digelar diharapkan dapat menstabilkan harga komoditas pangan dan mengendalikan inflasi di Kotim.
“Tujuan dari kegiatan ini pertama tentu menyediakan pangan murah untuk masyarakat. Karena, Kotim merupakan salah satu daerah yang menjadi titik pantau inflasi, sehingga kita berharap melalui gerakan pangan murah ini kita dapat mengendalikan angka inflasi di Kotim dan menjaga stabilitas harga serta meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Sepnita.
Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) juga menyediakan kupon senilai Rp 150 ribu per paket yang berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, kopi instan 1 bungkus, susu kental manis 1 kaleng.
“Disamping stand kami, Diskoperindag Kotim juga mengadakan pasar murah belanja pakai kupon senilai Rp 150 ribu per paket dan disubsisi Rp 100 ribu sehingga masyarakat yang mendapatkan kupon hanya membayar Rp 50 ribu per paket,” tandasnya. (hgn)
