Pertegas Amankan Kepentingan Negara, Pencinta Futsal Kotim Diminta Memahami

lapangan futsal sampit
BAKAL BERALIH FUNGSI: Lapangan futsal indoor di kawasan Stadion 29 November rencananya akan dijadikan gudang penempatan logistik Pemilu 2024 oleh KPU Kotim. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur meminta pada pencinta futsal agar memahami kepentingan negara yang harus diamankan dalam kebijakan penggunaan gedung futsal di Stadion 29 November Sampit. Gedung itu akan dikembalikan seperti sedia kala setelah pesta demokrasi usai.

”Kami mohon maaf kepada pencinta olahraga futsal. Kami menyadari itu sangat penting apabila nantinya gedung futsal digunakan untuk menyimpan dokumen negara. Ini dipandang sangat penting dan demi keamanan negara sampai November 2025 nanti,” kata Wim RK Benung, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotim, Rabu (25/10/2023).

Bacaan Lainnya

Lapangan futsal yang baru berfungsi saat Pekan Olahraga Provinsi Kalteng digelar di Sampit beberapa waktu lalu itu, akan digunakan untuk penyimpanan logistik Pemilu 2024. November nanti gedung tersebut resmi tak bisa digunakan untuk aktivitas olahraga.

Baca Juga :  Banjir Katingan Meluas, Lima Desa di Kecamatan Kamipang Terdampak

Menurut Wim, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim menggunakan gedung tersebut untuk kebutuhan dan peralatan yang berhubungan dengan Pemilu 2024. Di sisi lain, dia berharap dalam perjanjian akan diajukan poin apa saja yang menjadi kewajiban pengguna gedung.

Pasalnya, dalam lapangan futsal tersebut ada karpet atau alas lapangan yang memang dikhususkan hanya untuk bermain futsal. Apabila ada kerusakan, diharapkan jadi tanggung jawab pengguna gedung.

Wim mengimbau pencinta olahraga futsal agar memahami hal tersebut. Terlebih animo masyarakat Kotim terhadap olahraga futsal sangat tinggi. Terbukti banyak event futsal yang sering dilaksanakan di lapangan tersebut. ”Kepentingan negara di atas segala-galanya. Tapi ini masih belum final dan ada perjanjian dengan pihak KPU selaku pengguna gedung tersebut. Di perjanjian akan diatur dan ini belum final. Masih koordinasi dengan Bupati Kotim,” katanya. (ang/ign)

 

 



Pos terkait