Petani Buah Naga Kotawaringin Barat Terancam Bangkrut

buah naga
Permadi saat perawatan di kebun buah naganya di Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar belum lama ini. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Petani buah naga di Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), terancam gulung tikar. Akhir-akhir ini harga buah naga terus merosot hingga 50 persen.

Anjloknya harga buah berwarna merah ini dinilai sudah tidak sebanding dengan biaya tanam dan perawatan. Rendahnya harga dipengaruhi oleh membeludaknya buah durian dari Kalimantan Barat, Lamandau, maupun dari Kabupaten Kobar.

Bacaan Lainnya
Gowes

Salah seorang petani buah naga di Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai, Permadi mengungkapkan, sebelum banjirnya buah durian, harga buah naga masih  di kisaran Rp 50 ribu per kilogram.

“Harga tersebut diawal musim panen, sekarang harganya anjlok di kisaran Rp7 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogram,” keluhnya.

Ia mengaku khawatir dengan kondisi tersebut, karena musim panen buah durian yang membawa dampak menurunnya harga buah naga masih berlangsung hingga saat ini.

Baca Juga :  Gerbang Kebun Dijebol, Buah Kelapa Sawit Warga Kobar Dijarah Maling

Dengan harga buah naga saat ini saja keuntungan petani buah naga sangat tipis.

“Karena harga jual lebih rendah dari biaya produksi, bukan hanya merugi tapi kita terancam gulung tikar,” ungkapnya.

Saat ini buah duren melimpah di Kabupaten Kobar terbilang murah, dari Rp5 ribu sampai Rp25 ribu. (tyo/yit)

 



Pos terkait